BEIJING, KAMIS - Presiden China Xi Jinping menjanjikan bantuan China untuk El Salvador. Janji itu disampaikan beberapa bulan setelah El Salvador memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Xi menyampaikan janjinya itu kala menyambut Presiden El Salvador Sanchez Ceren, Kamis (1/11/2018), di Beijing. Ceren disambut di Balai Agung Rakyat dengan upacara kehormatan.
Dalam pertemuan itu, Xi dan Ceren menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama untuk pembangunan El Salvador. Tawaran utama Beijing adalah proyek-proyek infrastruktur dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan. Beijing juga menjanjikan bantuan untuk pendidikan, kesehatan, dan mengatasi dampak kekerasan.
”Saya mewakili rakyat El Salvador yang merasa amat beruntung dan senang sudah memulihkan hubungan diplomatik,” kata Sanchez.
San Salvador-Beijing baru berhubungan sejak Agustus 2018. Sebelumnya, El Salvador mengakui Taiwan dan tidak mengakui China. Pada akhir Agustus 2018, San Salvador memutus hubungan dengan Taipei.
El Salvador menjadi negara ketiga yang memutus hubungan dengan Taiwan pada 2018. Sebelum El Salvador, Burkina Faso dan Dominika memutus hubungan dengan Taiwan lalu berpaling ke China. Beberapa bulan setelah berpaling ke China, Presiden Dominika Danilo Medina melawat ke Beijing. Medina dijadwalkan disambut Xi pada Jumat (2/11) ini. Seperti Sanchez, penyambutan terhadap Medina juga dijadwalkan di Balai Agung Rakyat, Beijing.
Semakin sedikit
Keputusan Dominika dan El Salvador membuat semakin sedikit negara mengakui Taiwan. Kini, hanya 17 negara, sebagian negara kecil seperti Belize dan Nauru, yang mengakui kedaulatan dan memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Sejak 1949, Beijing dan Taipei terus bersaing memperebutkan pengakuan internasional. Awalnya, lebih banyak negara yang mengakui Taipei dibandingkan Beijing. Bahkan, kursi anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa diduduki Taiwan sampai 1971. Kini, semakin sedikit negara yang mengakui Taiwan. Sejak 1971, Taiwan bukan lagi anggota PBB dan hak keanggotaannya beralih ke China.
Taipei dan Beijing saling bersaing di negara-negara berkembang untuk memperebutkan pengakuan. China dan Taiwan kerap menggunakan bantuan ekonomi dan bantuan lain untuk memperebutkan dukungan itu. (AP/AFP/RAZ)