GUANGZHOU, RABU -- Di tengah perang dagang sengit dengan Amerika Serikat, China mencari sumber penyuplai gandum yang lain. Ini terkait dengan proyek Jalan Sutra modern yang dikembangkan Presiden China Xi Jinping. Dengan meningkatnya kebutuhan akan gandum, negara-negara dalam lingkup kawasan Prakarsa Sabuk dan Jalan berpotensi besar jadi pengekspor produk-produk pertanian.
Direktur Departemen Ekonomi di lembaga kajian Pusat Penelitian dan Pengembangan, yang berada di bawah payung Dewan Pemerintah China, Ye Xingqing, mengemukakan analisis itu, Rabu (14/11/2018). Prakarsa Sabuk dan Jalan yang mulai digagas 2013 bertujuan menghubungkan China dengan Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah, Eropa, dan Afrika.
China sudah berkomitmen untuk mengalokasikan 126 miliar dollar AS untuk Prakarsa Sabuk dan Jalan itu. Sebagian besar dana tersebut dialokasikan ke investasi infrastruktur.
"Besar kemungkinan negara yang berada di sepanjang Sabuk Jalan itu akan memperoleh pesanan produk-produk pertanian dari China. Gandum yang dibutuhkan China adalah gandum yang ditanam di lahan-lahan pertanian yang luas," kata Ye ketika berbicara di sebuah konferensi industri di Guangzhou.
Komoditas pertanian
Akibat perang dagang AS-China, arus global perdagangan kedelai dan komoditas pertanian yang lain ikut terpengaruh. Jumlah impor kedelai dari AS hampir stagnan setelah Beijing memberlakukan pajak pada biji minyak sebesar 25 persen pada 6 Juli lalu.
Komoditas biji-bijian AS yang lain, seperti jagung dan sorgum, juga terpengaruh. Apabila perang dagang China-AS berkepanjangan, Ye menilai banyak negara bisa mengeruk keuntungan lebih besar. "Negara-negara yang mempunyai potensi dagang besar pasti akan menguasai mayoritas pasar di China," kata Ye.
Bukan hanya China yang memerlukan produk pertanian dari negara lain. Pemerintah China juga mengambil kebijakan untuk menjadi penyedia barang kebutuhan yang tidak dapat diberikan lagi oleh AS. Pada Juli lalu, China mencabut pajak impor untuk kedelai, segala macam makanan sehat dari kedelai, dan rapeseed, kelompok tumbuhan marga Brassica yang dibudidayakan untuk diambil minyak pada bijinya dari lima negara Asia, termasuk India.