PARADISE, RABU Kebakaran hutan yang melanda Negara Bagian California, Amerika Serikat, sejak pekan lalu, sudah merenggut 56 nyawa. Pasukan Garda Nasional, Rabu (14/11/2018), menyisir reruntuhan untuk mencari warga yang menjadi korban.
Kebakaran yang melanda sejak Kamis pekan lalu itu mencakup area seluas 55.000 hektar. Kendati angin sudah berkurang dan tingkat kelembaban meningkat, api belum bisa dikuasai sepenuhnya oleh petugas. Departemen sherrif Los Angeles menyatakan, baru 52 persen area bisa dipadamkan sampai Rabu malam.
Pasukan Garda Nasional menyisir bekas-bekas kebakaran untuk mencari orang-orang yang dikabarkan hilang. Jumlah mereka sekitar 130 orang, kebanyakan warga tua berusia di atas 65 tahun.
Gubernur California Jerry Brown dan Menteri Dalam Negeri Ryan Zinke, Rabu, berkeliling meninjau lokasi kebakaran. Di mana-mana tampak area kosong yang menghitam karena bekas terbakar, sementara debu dan bekas runtuhan kebakaran tertiup angin.
”Ini merupakan bencana terburuk yang pernah saya lihat sepanjang karier saya,” kata Brock Long, Kepala Dinas Manajemen Kedaruratan Federal. ”Ini tampak seperti zona perang,” kata Gubernur Brown.
Kebakaran di Negara Bagian California kali ini tercatat yang terburuk sejak 1919 saat berlangsung kebakaran di hutan pegunungan bagian utara. Ketika itu, tercatat 80 orang meninggal. Kebakaran lain terjadi di Griffith Park, Los Angeles, tahun 1933, yang menewaskan 29 orang
Jumlah korban tewas dalam kebakaran kali ini terus bertambah setelah petugas mendatangi lokasi bekas kebakaran.
Masih diselidiki
Penyidik masih mencari tahu penyebab kebakaran yang sampai mengakibatkan lebih dari 250.000 orang dievakuasi dari rumah mereka. Sejumlah pengacara dari korban kebakaran, Rabu, mengajukan gugatan.
Menurut mereka, ada kelalaian dalam pemeliharaan listrik voltase tinggi sehingga memicu kebakaran yang kemudian meluas. Ilmuwan California mengatakan, kemarau yang semakin panjang menjadi salah satu gejala dari perubahan iklim.
Zinke ketika mengunjungi zona terbakar pada bulan Agustus mengatakan bahwa ada kesalahan dalam pengelolaan hutan. Namun, setelah menyaksikan bekas kebakaran, menurut dia, ada banyak alasan mengapa bencana kebakaran ini terjadi.
Selain soal manajemen hutan, temperatur yang panas dan pohon-pohon yang mati berkontribusi terhadap meluasnya api. ”Kini, bukan saatnya saling tuding. Ini saatnya Amerika bersatu,” ungkap Zinke.
Sejauh ini, tercatat 7.600 rumah dan 260 gedung terbakar. Gubernur Brown yang dikenal kritis terhadap pemerintah Presiden Donald Trump sudah meminta bantuan untuk pembangunan kembali wilayahnya. Pembangunan diperkirakan memakan waktu bertahun-tahun.
Kebakaran secara bersamaan terjadi di bagian utara dan selatan California. Lebih dari 5.600 petugas pemadam, di antaranya berasal dari Negara Bagian Washington dan Texas, diturunkan untuk menjinakkan api. Polisi, dibantu 50 anggota Garda Nasional, serta 22 anjing pencari jenazah dikerahkan.