MOSKWA, KAMIS Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Rusia (GRU) Igor Korobov (62), Rabu (21/11/2018), meninggal dunia. Otoritas Rusia di Moskwa, Kamis (22/11), memuji Korobov sebagai orang yang hebat dan seorang patriot.
Korobov disebutkan meninggal karena sakit yang telah lama dideritanya. Oleh Kementerian Pertahanan, Korobov yang memimpin GRU sejak 2016 itu disebut sebagai pahlawan, putra sejati Rusia. Secara khusus, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu— mitra dekat Presiden Vladimir Putin—menyampaikan belasungkawa kepada kerabat Korobov.
Kantor berita Rusia, TASS, mengutip sumber militer, mengatakan, Laksamana Madya Igor Kostyukov digadang-gadang bakal menggantikan posisi yang ditinggalkan Korobov.
GRU semasa Korobov memimpin menjadi perhatian publik, terutama saat Inggris menduga lembaga intelijen itu berada di balik serangan racun atas Sergei Skripal, seorang mantan mata-mata Rusia yang saat ini tinggal di Inggris. Serangan racun— diduga menggunakan racun saraf Novichok—itu juga mengenai Julia Skripal, putri Sergei Skripal.
Otoritas Belanda juga menduga GRU berada di balik upaya peretasan Badan Pengawas Senjata Kimia Global (OPCW). Amerika Serikat juga menduga, GRU mencampuri pemilu AS pada 2016 melalui operasi siber. Namun, Rusia telah membantah semua tuduhan itu.
Spekulasi
Kegagalan GRU dalam upaya pembunuhan Skripal sempat menjadi bahan ejekan media barat. Bahkan, sempat muncul spekulasi tentang nasib Korobov setelah laporan media—yang belum terkonfirmasi—menyebutkan bahwa Presiden Putin memanggil Korobov terkait isu Skripal.
Putin disebutkan telah mendesak dua orang yang dicurigai Inggris sebagai agen GRU tampil di televisi. Kepada televisi RT, mereka mengaku berkunjung ke Inggris sebagai turis. Pada saat yang sama, Korobov dilaporkan dipanggil Putin, dan setelah itu disebutkan Korobov mulai merasa tidak sehat.
Namun, saat merayakan 100 tahun GRU beberapa waktu lalu, Putin memuji lembaga itu. Ia mengapresiasi kemampuan unik GRU yang membantu membalikkan situasi perang di Suriah.
Kematian Korobov membuka jalan bagi Putin menunjuk seorang pengganti untuk mengepalai GRU. Oleh para ahli intelijen, GRU disebut tengah meningkatkan misi rahasia mereka pasca-ketegangan antara Rusia dan Barat meningkat seiring aneksasi atas Krimea. Korobov naik menjadi kepala GRU menggantikan pendahulunya, Igor Sergun, yang meninggal secara tak terduga pada Januari 2016. (AFP/REUTERS/JOS)