Kongres Bersatu Kritik Sikap Trump Berpihak kepada Putra Mahkota
Dalam banyak hal, sering kali suara Kongres terbelah. Namun, terkait pembunuhan Jamal Khashoggi, anggota Kongres dari Demokrat dan Republik sama-sama melancarkan kritik terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Anggota Dewan Perwakilan, Adam Schiff, meminta pemerintah secepatnya menghentikan dukungan operasi militer untuk Arab Saudi di Yaman. Anggota asal Demokrat yang akan menjadi ketua Komite Intelijen Dewan itu meminta penjualan senjata ke Saudi ditunda. Bagi Schiff, dia tidak bisa membayangkan apakah Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) ”tidak mengetahui atau tidak terlibat”.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner. Senator Dianne Feinstein bahkan mengaku ”terkejut” bahwa Presiden Trump tidak menghukum pangeran Arab Saudi atas ”pembunuhan berencana” terhadap wartawan dan kolumnis Washington Post tersebut. Feinstein mengatakan tidak akan memberi suara untuk voting soal penjualan senjata.
Dalam bahasa berbeda, Senator Ron Wyden mengatakan, apa yang dikatakan Trump sudah jelas. ”Bahwa dia tidak peduli siapa yang memerintahkan pembunuhan brutal terhadap Khashoggi,” kata senator asal Oregon ini.
Kritik tajam juga disampaikan senator Republik. Bob Corker sebagai ketua hubungan luar negeri bahkan mengatakan, cara Trump menangani situasi telah membawa bangsa Amerika pada tingkat yang sangat rendah. Dalam wawancara dengan CNN, senator asal Tennessee ini menggunakan kalimat sangat keras dengan mengatakan, ”Intinya apa yang dikatakan presiden adalah, kalau Anda memuji saya setinggi langit dan memberi banyak uang kepada negara kami, kami akan memutar kepala kami yang berhubungan dengan pembunuhan jurnalis dan melakukan hal lain.”
Corker menilai, pernyataan-pernyataan Trump tidak ”canggih”. Sistem nilai yang dianut selama ini, yang menghargai hak asasi dan masalah moral, dikalahkan dengan uang. Lebih jauh lewat kicauan di Twitter, Corker mengatakan, pernyataan-pernyataan tertulis yang disampaikan Trump, yang membela Saudi, seolah-olah dia adalah perusahaan humas. Ketika ditanya mengapa dia berpendapat seperti itu, Corker mengatakan, ”Kalau Anda membaca rilis (Trump), putra mahkota tidak akan bisa menulis lebih bagus dari itu.”
Tak beri sanksi
Donald Trump sudah beberapa kali mengomentari kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Dia mengakui kekejaman yang dialami warga Arab Saudi tersebut di kantor konsulat Saudi di Istanbul. ”Itu merupakan hal yang sangat mengerikan. Saya tidak suka lebih dari Anda sekalian,” katanya, Kamis lalu. ”Namun, faktanya adalah, mereka membuat kekayaan luar biasa, memberi lapangan kerja luar biasa ketika mereka melakukan pembelian dan sangat penting sekali, mereka membuat harga minyak turun.”
Trump tegas mengatakan tidak akan memberlakukan sanksi keras terhadap pembunuhan dan pemotongan mayat Khashoggi. ”Kebijakan saya sederhana, yang utama Amerika (’America First’) tetap menjadikan Amerika kembali jaya dan itulah yang saya lakukan,” ucapnya kepada wartawan.
Fakta yang diungkap Dinas Intelijen Pusat (CIA) bahwa putra mahkota memerintahkan pembunuhan, tidak dia kutip. Malah dia ”memperbaiki” kesimpulan CIA yang sudah diungkap terbuka kepada publik. ”Poinnya dua sebagaimana yang saya kemukakan, mungkin dia (putra mahkota) melakukan, mungkin tidak melakukan. Namun, saya ingin mengatakan dengan sangat tegas, Saudi adalah sekutu sangat penting dan kalau kita berjalan dengan standar tertentu, kita tidak akan bisa mempunyai sekutu dengan hampir semua negara,” kata Presiden Trump.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo meneruskan kebijakan Trump dengan menunjukkan bahwa hubungan Washington dengan Saudi lebih besar ketimbang pembunuhan yang mengerikan tersebut. ”Artinya, dunia jahat di sana, khususnya di Timur Tengah,” kata Pompeo tentang kejadian pembunuhan di Turki. ”Adalah merupakan kewajiban presiden, demikian juga sesungguhnya tugas kemenlu untuk memastikan bahwa kita mengadopsi kebijakan keamanan nasional Amerika lebih jauh. Jadi, sebagaimana diucapkan presiden hari ini (Selasa, 20/11/2018), Amerika akan terus mempunyai hubungan dengan Kerajaan Arab Saudi. Mereka adalah mitra kita,” tutur Menlu Pompeo.
Kalaupun ada sanksi, itu bersifat pribadi terhadap para pelaku yang secara resmi sudah ditetapkan. Menlu Pompeo menyebut telah memberlakukan sanksi terhadap 17 tersangka pembunuh Khashoggi. ”Kita telah menjatuhkan sanksi kepada 17 orang, sebagian dari mereka merupakan pejabat senior Saudi,” kata Pompeo.
Tergantung Kongres
Bagaimana nantinya reaksi Kongres, masih harus dilihat. Senator Bob Corker dari Republik dan Bob Menendez dari Demokrat mendesak pemerintahan Trump agar melakukan investigasi apakah putra mahkota Mohammed bin Salman bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi. Jika hal ini terbukti bisa berakibat jatuhnya sanksi terhadap yang bersangkutan berdasarkan Undang-Undang Magnisky. UU yang disahkan Kongres pada 2016 itu berlaku secara global. Pemerintah mempunyai kewenangan menghukum pelanggar hak asasi, membekukan aset mereka, dan juga melarang mereka masuk ke AS.
Menurut UU tersebut, presiden perlu melaporkan kembali kepada Komite Senat Hubungan Luar Negeri dalam waktu 120 hari, apakah memang putra mahkota Arab Saudi bertanggung jawab atas pembunuhan tanpa proses hukum. Dalam hal ini waktunya adalah hingga 7 Februari 2019.
Senator Ron Wyden berencana meminta dinas-dinas intelijen untuk memublikasikan temuannya tentang siapa yang memerintahkan pembunuhan Jamal Khashoggi pada pekan depan.
Presiden Trump mengetahui desakan Kongres agar Amerika menghukum MBS dan mengambil tindakan lain terhadap kepemimpinan Arab Saudi. ”Saya akan mempertimbangkan gagasan apa pun yang diajukan kepada saya, tetapi hanya jika mereka konsisten dengan keamanan mutlak Amerika,” ujar Trump.
(ap/reuters/RET)