DAMASKUS, MINGGU -- Milisi Negara Islam di Irak dan Suriah atau NIIS menewaskan 64 anggota milisi Kurdi dan warga sipil. Semua korban tewas dalam pertempuran di Deir Ezzor, Suriah timur, dekat perbatasan Irak.
Milisi NIIS dilaporkan melancarkan tiga serangan ke sejumlah kubu milisi Kurdi dukungan Amerika Serikat, SDF. Serangan pada Sabtu (24/11/2018) itu menewaskan 29 anggota milisi SDF. Sementara 18 anggota milisi SDF lainnya tewas pada serangan pada hari lain.
Akhir pekan lalu, Deir Ezzor tertutup kabut. Kondisi itu dimanfaatkan milisi NIIS untuk melancarkan serangan. Mereka bergerak di antara kabut sehingga sulit terpantau milisi SDF. Juru bicara SDF, Mustefa Bali, menyatakan, pertempuran berlangsung sepanjang hari.
Tidak hanya milisi Kurdi yang tewas dalam serangkaian pertempuran itu. Tercatat 17 warga sipil, lima di antaranya anak- anak, juga tewas dalam pertempuran itu. Sementara dari kubu NIIS ada 39 orang tewas. Milisi NIIS tewas dalam pertempuran darat akibat serangan udara yang dilancarkan AS.
Sejak perang melawan NIIS meletus beberapa tahun lalu, milisi Kurdi Suriah bekerja sama dengan AS. Sampai sekarang, kerja sama itu masih berlangsung, termasuk dalam pertempuran di Deir Ezzor.
SDF menyediakan milisi untuk pertempuran darat. AS dan koalisinya menyediakan dukungan finansial, persenjataan, dan serangan udara.
Dalam tiga serangan kemarin, NIIS menyasar dua desa, yakni Al-Bahra dan Gharanij, serta lapangan pengeboran minyak Al-Tanak. Lapangan Al-Tanak, selain aktif memompa minyak, sekaligus menjadi salah satu pos pertahanan milisi SDF.
Meski sudah dinyatakan kalah, NIIS masih mempunyai milisi dan basis pertahanan di sekitar Deir Ezzor. Kekuatan NIIS juga tersebar di Gurun Baida yang membentang di sepanjang perbatasan Suriah dengan Irak.
Serangan udara
Sementara juru bicara pasukan koalisi Sean Ryan menyatakan tak ada laporan soal korban sipil di pertempuran itu. Ia menegaskan, serangan udara amat terbatas karena cuaca buruk.
Koalisi pimpinan AS bolak-balik membantah bahwa serangan udara mereka menewaskan warga sipil. Koalisi selalu menyatakan, mereka telah berbuat semaksimal mungkin mencegah jatuhnya korban warga sipil.
Meskipun demikian, koalisi tidak menampik bahwa aneka serangan udara sejak 2014 itu telah menewaskan sedikitnya 1.100 warga sipil Irak dan Suriah.
Sementara kelompok penggiat HAM menyebut jumlah korban tewas akibat serangan udara AS sebenarnya lebih banyak.
Serangan NIIS di Deir Ezzor kemarin adalah balasan atas 19 serangan udara sepekan lalu. Dalam serangan itu, 36 anggota keluarga milisi NIIS tewas bersama tujuh orang lain. Pesawat koalisi menyasar desa Abu al-Husn, dekat kota Hajin. Koalisi AS menyatakan, pekan lalu, ada serangan selain dari mereka.
Tidak disebut secara jelas siapa pelaku serangan yang dinyatakan dari seberang Eufrat itu. (AFP/RAZ)