KUALA LUMPUR, RABU - Malaysia menambah jerat hukum bagi Jho Low, manajer investasi yang menjadi otak mega korupsi pada lembaga investasi Pemerintah Malaysia, 1MDB. Kepolisian Malaysia mengeluarkan perintah penangkapan internasional dan menjatuhkan 13 tuntutan baru.
Kepolisian Malaysia (PDRM) menjerat Low Taek Jho alias Jho Low dengan tuntutan pencucian uang dan penyalahgunaan kewenangan. Selain Low, PDRM juga mengeluarkan perintah penangkapan terhadap empat orang lain dengan tuntutan sama. ”Jika mereka ada di negara lain, PDRM dan kejaksaan akan memintakan ekstradisi mereka ke Malaysia untuk diadili,” kata Kepala PDRM Inspektur Jenderal Mohammad Fuzi Harun, Rabu (5/12/2018), di Kuala Lumpur.
Bukan kali ini saja Low dijerat aparat Malaysia. Pada Agustus 2018, ia dan ayahnya dijerat delapan dakwaan pencucian uang.
Swiss dan Singapura
Dalam jeratan kali ini, Low dituduh mencuci 1,03 miliar dollar AS menggunakan bank Swiss pada 2009-2011. Dengan bantuan Eric Tan Kim Loong, ia juga didakwa mencuci 126 juta dollar AS menggunakan bank di Singapura.
PDRM juga menjerat mantan pengacara Jasmine Loo Ai Swan serta mantan rekan bisnis Low, yakni Casey Tan Keng Chee dan Terence Geh Choh Heng. Casey dan Terence pernah menjadi direksi di perusahaan Low.
Jasmine dan Casey juga disebut dalam proses hukum 1MDB di Amerika Serikat. Mereka disebut terlibat dalam pembelian aset senilai 1,7 miliar dollar AS. Uang untuk membeli aset-aset itu didapat dari korupsi 1MDB.
Seperti Low, keberadaan empat orang itu juga tidak diketahui sejak beberapa waktu terakhir. Mereka sudah dicari penegak hukum sejumlah negara yang menyelidiki korupsi 1MDB. Selain Malaysia, kasus itu juga diselidiki antara lain oleh AS dan Swiss.
AS juga menjerat Low dengan dakwaan pencucian uang. AS menyebut 4,5 miliar dollar AS digelapkan dalam kasus 1MDB. Seperti aparat Malaysia, aparat AS juga menyebut mantan Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib Razak terlibat dalam mega korupsi tersebut.
AS juga menjerat sejumlah pihak dalam penyelidikan kasus itu. Bahkan, salah satu mantan pegawai Kementerian Kehakiman AS, George Higginbotham, ikut terlibat dalam kasus itu.
Higginbotham disebut memberi pernyataan dan dokumen palsu kepada manajemen sejumlah bank di AS. Pernyataan itu membuat puluhan juta dollar AS dari korupsi 1MDB bisa dikirim dari luar negeri ke AS. Di AS, uang itu dipakai untuk membeli berbagai aset. (AP/REUTERS/RAZ)