Wellington, Kamis--Selandia Baru pada Kamis (6/12/2018) merilis sebuah pernyataan kebijakan pertahanan yang menyebut bahwa perubahan iklim sebagai ancaman keamanan terbesar. Selandia Baru juga menekankan pentingnya masalah ini bagi wilayah Pasifik yang secara geostrategis kini sedang diperebutkan, dan pengaruh China kian meningkat di kawasan Pasifik Selatan.
Ini merupakan penilaian dari kebijakan pertahanan Selandia Baru pada awal tahun ini yang memperingatkan meningkatnya pengaruh China di Pasifik Selatan dan hal tersebut dinilai dapat merusak stabilitas regional.
"Kebijakan pertahanan mengidentifikasi perubahan iklim sebagai salah satu ancaman keamanan paling signifikan di saat ini, dan yang sudah berdampak buruk terjadi di negeri kita maupun di wilayah tetangga Selandia Baru," demikian pernyataan via email dari Menteri Pertahanan Selandia Baru Ron Mark.
Laporan kebijakan pertahanan itu menyatakan bahwa negara-negara di dunia dapat menggunakan bantuan tentang perubahan iklim sebagai cara untuk meningkatkan pengaruh dan akses mereka di wilayah Pasifik Selatan tersebut.
"Bekerja dengan negara-negara Kepulauan Pasifik terkait perubahan iklim, termasuk di bidang keamanan, adalah kesempatan untuk belajar satu sama lain, sementara itu juga bisa memperkuat kemitraan strategis," kata Ron Mark.
Cegah perubahan iklim
Pernyataan Ron Mark tersebut menggarisbawahi komentar Perdana Menteri Samoa, Tuilaepa Aiono Sailele Malielegaoi yang mengatakan pada November 2018 lalu bahwa Australia dan Amerika Serikat harus mengikuti jejak China dan melakukan hal yang lebih untuk mencegah perubahan iklim yang bisa menghancurkan banyak negara-negara pulau di wilayah Pasifik Selatan.
"Kekuatan tradisional di kawasan ini memiliki kekhawatiran terkait niat China dan karena itu mereka ingin memastikan pulau-pulau di Pasifik mendengarkan kekhawatiran mereka," kata Wesley Morgan, pakar politik Pasifik Universitas Pasifik Selatan di Suva, Fiji.
Munculnya China sebagai donor bantuan dan pemberi pinjaman utama untuk negara-negara Pasifik telah menyebabkan gesekan antara China yang kini menjadi raksasa Asia dan negara-negara barat. Gesekan itu memanas pada pertemuan puncak APEC baru-baru ini di Papua Nugini.
Kementerian Luar Negeri China mengatakan, pemerintah China membantu negara-negara Pasifik sesuai dengan keinginan masing-masing negara tersebut, dan mempromosikan perkembangan sosial dan ekonomi mereka.
Menteri Pertahanan Selandia Baru Ron Mark mengatakan, dia menggunakan penilaian tentang perubahan iklim untuk menginformasikan belanja pertahanan dan rencana investasi yang akan dirilis tahun depan.
Pemerintah Selandia Baru yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern telah menempatkan upaya memerangi perubahan iklim sebagai pusat kebijakan. Pada Rabu (5/12/2018) dia mengumumkan pengucuran dana investasi senilai 100 juta dollar Selandia Baru (68,62 juta dollar AS/Rp 998,6 miliar) untuk memacu pertumbuhan dalam proyek-proyek guna mengurangi emisi gas rumah kaca. (REUTERS)