Kematian Dr Ernestine ”Bonita” Mabo AO (75), akhir bulan lalu, mencuatkan kembali ingatan kolektif tentang perjuangan bersejarah yang dilakukannya bersama suaminya, Eddie Mabo, dan beberapa tokoh Aborigin lainnya. Mereka berhasil memenangi kembali hak orang-orang Suku Mer atas tanah mereka di tiga pulau di Murray di Selat Torres.
Pertarungan hukum melawan Pemerintah Negara Bagian Queensland dan pemerintah federal Australia itu dimulai pada 1982. Hingga pada 1992, Pengadilan Tinggi Australia mengakui hak orang-orang Mer atas tanah di pulau Mer, Dauer, dan Waier.
Tanah mereka tidak termasuk terra nullius atau ”tanah tak bertuan”. Keputusan ini mengubah hukum pemilikan tanah di Australia secara mendasar ketika parlemen mengundangkan Akta Kepemilikan Asli (NTA) pada 1993.
Hukum ini memungkinkan orang Aborigin dan orang Selat Torres mengajukan tuntutan kepada pengadilan federal agar hak pemilikan mereka atas tanah tertentu diakui oleh undangundang Australia.
Sampai akhir 2014, sebanyak 249 hak pemilikan sudah diberikan, menurut Institut Studi Aborigin dan Kepulauan Torres, yang meliputi 27 persen luas benua Australia.
Bonita yang bergelar Order of Australia (AO), penghargaan kedua tertinggi dari pemerintah bagi warga sipil yang berjasa, dikenang sebagai ”ibu pemilikan asli”, selain ibu rekonsiliasi antara orang Aborigin dan orang kulit putih. Gelar AO diperoleh pada 2013 atas jasanya yang ”luar biasa bagi komunitas Aborigin dan HAM.
Bonita dikenal sebagai pejuang keadilan sosial dan advokasi pendidikan bagi orang Aborigin, penduduk Selat Torres, dan warga South Sea. ”Terima kasih atas kasih sayang yang kau berikan, nasihat, dan petunjuk, saat-saat yang sangat berharga yang kami lewati bersama, pengorbanan yang engkau berikan,” kata Kaleh Cohen, cucu Bonita, Kamis lalu.
Menteri Besar Queensland Annastacia Palaszczuk menyebut Bonita sebagai seseorang yang ”tak disangka menjadi raksasa”. ”Ketika dia merasa anak-anak mereka tak mendapat pendidikan yang semestinya, ketika terlalu banyak kekeliruan yang harus diluruskan, Koike dan Bonita mendirikan sekolah sendiri,” kata Palaszczuk seperti dikutip ABC. (Harry Bhaskara dari Brisbane, Australia)