logo Kompas.id
InternasionalDemokrasi Masih Jauh dari Asia...
Iklan

Demokrasi Masih Jauh dari Asia Tenggara

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5CvSUO7vxf-mUzhCvsV97R-sVAs=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F72752619_1542301250.jpg
AFP/ROSLAN RAHMAN

Para pemimpin negara-negara anggota ASEAN dan negara-negara mitra dialog berfoto bersama sebelum pertemuan puncak Asia Timur (EAS) dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Ke-33 ASEAN di Singapura, Kamis (15/11/2018). Dari kiri ke kanan: PM Nguyen Xuan Phuc (Vietnam), Presiden Moon Jae-in (Korsel), Presiden Rodrigo Duterte (Filipina), PM Jacinda Ardern (Selandia Baru), Penasihat Negara Aung San Suu Kyi (Myanmar), PM Mahathir Mohamad (Malaysia), PM Li Keqiang (China), Presiden Vladimir Putin (Rusia), PM Lee Hsien Loong (Singapura), PM Prayuth Chan-ocha (Thailand), Wakil Presiden Mike Pence (AS), PM Scott Morrison (Australia), Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei Darussalam), PM Hun Sen (Kamboja), PM Narendra Modi (India), Presiden Joko Widodo (Indonesia), PM Shinzo Abe (Jepang), dan PM Thongloun Sisoulith (Laos).

Mendiang Lee Kuan Yew pernah mengatakan, Asia tidak cocok dengan demokrasi liberal. Jauh setelah Lee menyatakan itu, Asia Tenggara memang tidak kunjung dinilai sebagai kawasan demokratis.

Dari 10 anggota ASEAN, hanya Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Singapura yang digolongkan demokratis. Itu pun dengan status demokrasi tanggung karena beragam alasan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000