JERUSALEM, MINGGU - Amerika Serikat memastikan tidak akan mundur dari Suriah sebelum Turki menjamin keamanan Kurdi. AS juga menjadikan kekalahan sisa-sisa milisi Negara Islam di Irak dan Suriah sebagai syarat penarikan mundur dari Suriah.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan itu, Minggu (6/1/2019), di Jerusalem. ”Ada tujuan yang akan kami capai dan memengaruhi penarikan (pasukan AS dari Suriah). Kerangka waktu (penarikan pasukan) mengalir sesuai kebijakan yang akan diterapkan,” kata Bolton.
Persyaratan itu adalah kekalahan sisa milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS). Bolton juga menyebut perlindungan bagi milisi Kurdi yang bersama AS dalam koalisi melawan NIIS serta kelompok radikal lain sebagai syarat penarikan pasukan AS dari Suriah.
Komentar itu adalah tanggapan resmi pertama Gedung Putih setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan pasukan AS dari Suriah. Sebelum ini, tidak ada penjelasan lebih lanjut dari penjelasan itu. ”Kami tidak berpikir Turki sebaiknya membuat aksi militer yang tidak sepenuhnya dikoordinasikan dan disetujui AS.
Trump telah menegaskan tidak akan membiarkan Turki membunuh Kurdi. Hal itulah yang disampaikan Presiden. Mereka yang berjuang bersama kita,” kata Bolton.
Yakinkan Kurdi
AS telah meminta milisi Kurdi untuk tetap teguh dan tidak mencoba meminta perlindungan dari Rusia atau Presiden Suriah Bashar al-Assad. Panglima AS Jenderal Joseph Dunford akan terus berunding dengan panglima Turki untuk mencari perlindungan bagi sekutu AS di Suriah.
Utusan Khusus AS untuk Suriah dan Koalisi Melawan NIIS, Jim Jeffrey, juga akan ke Suriah untuk membahas perlindungan itu. Ia akan meyakinkan Kurdi tidak akan ditinggalkan AS.
Milisi Kurdi amat cemas dengan pengumuman Trump. Sebab, salah satu alasan Turki tidak melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Kurdi adalah keberadaan pasukan AS di wilayah-wilayah yang dikontrol milisi Kurdi. Bagi Turki, milisi Kurdi yang membantu AS adalah teroris. Mereka dikaitkan dengan sejumlah kekerasan di Turki.
Bolton menyebut pasukan AS akan dipertahankan di Al-Tanf untuk menghadang aktivitas Iran di kawasan itu. Ia menegaskan, penempatan pasukan itu dibenarkan sesuai dengan kewenangan konstitusional presiden. ”Saya sangat percaya Pasal 2,” ujarnya.
Seperti Trump, Bolton juga menegaskan, penempatan pasukan di Suriah bukan tanpa batas. Meskipun demikian, tidak dijelaskan apa batasan penempatan itu.
Selain memberikan jaminan kepada Kurdi, Bolton juga berusaha meyakinkan Israel. Seperti Kurdi, Israel juga khawatir terhadap rencana penarikan AS. Pemicu kecemasan Israel adalah pasukan dan milisi sokongan Iran di Suriah. (AP/RAZ)