Setelah penangkapan petingginya beberapa waktu lalu di Kanada, perusahaan Huawei kembali didera masalah. Seorang pejabatnya di Polandia ditangkap karena dituduh melakukan aksi mata-mata. Selain dia, ada warga Polandia yang juga ditahan terkait tuduhan tersebut.
Dalam kasus terakhir di Polandia, Huawei buru-buru memecat Wang Weijin. Sebelumnya, petinggi Huawei, Meng Wanzhou, ditahan oleh otoritas Kanada atas permintaan Amerika Serikat karena dituduh membantu Iran yang sedang dikenai sanksi oleh Washington.
Penangkapan Wang berhubungan langsung dengan kecurigaan AS dan negara-negara Barat lainnya bahwa Huawei melakukan aksi mata-mata untuk kepentingan China. Terkait dengan isu ini, perusahaan raksasa Huawei secara tegas membantahnya.
Namun, baru-baru ini perusahaan tersebut menghadapi tantangan dari sejumlah negara yang membatasi aksesnya ke pasar dalam proyek peningkatan jaringan 5G. Negara-negara itu, antara lain, adalah Jepang, Australia, dan Selandia Baru.
Huawei selama bertahun-tahun juga diblokir dari praktik memasok peralatan ke jaringan telekomunikasi utama AS.
Wang, yang ditahan pada pekan lalu oleh otoritas Polandia, merupakan direktur penjualan di negara itu. Bidang yang ditanganinya meliputi penjualan teknologi kepada instansi-instansi pemerintah. Polandia telah menjadi pasar utama Eropa bagi Huawei.
Di negara itu, seperti dikutip The Wall Street Journal, Huawei melayani empat operator jaringan seluler utama dan merupakan vendor ponsel cerdas terbesar kedua. Pangsa pasarnya lebih dari 25 persen.
Huawei, misalnya, membantu operator terbesar Polandia, Play, meningkatkan jangkauan 4G yang dioperasikan perusahaan telekomunikasi tersebut. Menurut Mo Jia, analis perusahaan pemantau teknologi global Canalys, Orange SA dan T-Mobile juga telah bekerja sama dengan Huawei meluncurkan jaringan 5G pra-komersial di Polandia.
Meskipun Huawei menyatakan telah memecat pegawainya yang diduga terlibat dalam kasus mata-mata di Polandia, tekanan terus diberikan kepada Huawei. Dalam perkembangan terakhir, Pemerintah Poalndia menyatakan tengah mempertimbangkan ulang penggunaan produk Huawei di negara tersebut.
Dalam situasi itu, menurut laporan media Pemerintah China pada Sabtu lalu, Kementerian Luar Negeri China sangat prihatin dengan penahanan Wang oleh otoritas Polandia. Menurut mereka, Kedutaan Besar China di Warsawa terus menjalin kontak dengan pihak berwenang Polandia, negara yang tergabung dalam NATO.
Seperti dikutip The Wall Street Journal, Wang terkenal di kalangan pengusaha lokal di Polandia. Ia terlihat di acara-acara yang disponsori oleh Huawei. Sebelum bertugas di bidang penjualan, menurut profil LinkedIn dan orang-orang yang mengenalnya, Wang merupakan direktur bidang hubungan masyarakat.
Wang juga bertindak sebagai penghubung di Polandia. Dalam program pelatihan 2014 di Warsawa, ia membantu mempersiapkan para profesional pariwisata untuk beradaptasi dengan pasar Tiongkok. Wang juga belajar filsafat Polandia di Beijing.
Perkembangan yang menimpa perusahaan Huawei jelas tak bisa dipisahkan dari perkembangan mutakhir dari isu-isu yang terkait dengan kebangkitan China. Tampilnya China sebagai kekuatan penting dunia menempatkan negara tersebut berhadapan dengan AS.
Di Laut China Selatan berlangsung kontestasi kekuatan antara Beijing dan Washington. China membangun sejumlah pulau buatan, sedangkan AS beberapa kali mengirim kapal perang ataupun pesawat militer ke dekat pulau-pulau yang diklaim Beijing sebagai milik negara itu. Dalam skala lebih luas, persaingan China dan AS akan memengaruhi wilayah Indo-Pasifik yang meliputi dua samudra, yakni Samudra Pasifik serta Samudra Hindia.
Adapun di bidang perdagangan dunia, saat ini berlangsung perang atau adu tarif antara AS dan China. Namun, keduanya sedang dalam ”gencatan senjata” dan periode damai ini hanya berlangsung selama 90 hari sejak awal 2019. Negosiasi tengah dilakukan oleh kedua belah pihak.
Kebangkitan China dengan program pembangunan infrastrukturnya yang merambah ke seluruh dunia telah membuat cemas banyak negara besar. Kasus di Polandia besar kemungkinan akan diikuti berbagai kasus serupa lainnya. Kita lihat bagaimana persaingan kekuatan-kekuatan raksasa itu akan berujung.