BEIJING, SELASA - Hubungan China-Kanada semakin memburuk. Hal itu menyusul perubahan hukuman terhadap warga Kanada, dari penjara 15 tahun menjadi pidana mati.
Pengadilan kota Dalian menjatuhkan vonis mati kepada Robert Lloyd Schellenberg (36) melalui sidang pada Senin (14/1/2019). Pada November 2018, pengadilan yang sama menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada warga Kanada itu. Pengadilan juga memerintahkan Schellenberg dideportasi seusai dipenjara.
Ia dinyatakan terbukti bersalah karena menyelundupkan 222 kilogram sabu dari Australia ke Dalian pada akhir 2014. Atas putusan itu, Schellenberg mengajukan banding. Sidang lanjutan pada kasusnya berujung vonis mati.
Hubungan Beijing-Ottawa memburuk sejak Kanada menangkap Meng Wanzhou, Direktur Keuangan Huawei Group, pada 1 Desember 2018. Setelah Wanzhou ditangkap, dua warga negara Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor, ditangkap China. Mereka dituding terlibat aktivitas mata-mata.
Setelah itu, vonis dijatuhkan kepada Schellenberg. Ottawa bereaksi keras atas vonis itu. Kementerian Luar Negeri Kanada meminta semua warganya tidak bepergian ke China. Warga yang telanjur di sana dianjurkan untuk segera keluar. Kanada memperingatkan ada risiko warga Kanada ditangkap aparat China.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga mengecam vonis itu. ”Hal itu amat diperhatikan pemerintahan kami, seperti kepada mitra internasional dan sekutu kami, China mulai menerapkan hukuman mati secara sewenang-wenang,” ujarnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, balik mengecam Kanada dan Trudeau. Ia mengungkapkan kekecewaan atas pernyataan Trudeau. ”Pernyataan oleh pihak terkait di Kanada didasari pemahaman yang sangat minim soal sistem hukum,” kata Chunying.
Ia memperingatkan, Kanada seharusnya meminta warganya tidak menyelundupkan narkotika ke China. Bukan malah melarang warganya ke China. ”Kami mendesak Kanada menghormati hukum, menghormati kedaulatan China, dan berhenti membuat pernyataan tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Jarang terjadi
Sidang ulang terhadap kasus penyelundupan narkotika amat jarang terjadi. Akan tetapi, pengadilan China kerap dianggap tidak bebas dan bisa dipengaruhi pemerintah. ”Banyak faktor dalam kasus ini yang menimbulkan perhatian serius, khususnya persidangan ulang amat cepat dan media milik negara secara sengaja memfokuskan kasus itu. Sepertinya China ingin mengirim pesan ke Kanada,” kata peneliti isu China di Amnesty International, William Nee.
Direktur Yayasan Dui Hua yang fokus pada isu hak asasi manusia, John Kamm, menyebut vonis Schellenberg dipakai Beijing untuk menekan Ottawa dalam kasus Wanzhou. Ia juga menyebut setiap tahun China mengeksekusi rata-rata dua warga asing. Hampir semuanya karena kasus narkotika.
Pengacara Schellenberg, Zhang Dongshuo, mengatakan tidak ada bukti baru dalam kasus itu. Bahkan, bukti untuk vonis penjara dinyatakan tidak kuat. Tidak ada bukti Schellenberg bagian dari sindikat. (AFP/REUTERS/RAZ)