Menelan 21 Korban Jiwa, Ledakan Pipa Bahan Bakar di Meksiko Dipicu Pencurian
MEKSIKO, SABTU - Pipa bahan bakar meledak di sebuah kota kecil bernama Tlahuelilpan, negara bagian Hidalgo, Meksiko Utara, pada Jumat (18/1/2019) waktu setempat. Insiden itu menelan 21 korban jiwa dan setidaknya 71 korban luka.
Sebelum ledakan terjadi, pipa itu telah bocor. Kebocoran itu dimanfaatkan penduduk setempat untuk mengumpulkan bensin yang keluar dan menampungnya di ember dan tong sampah.
Berdasarkan dugaan perusahaan minyak negara, Petroleos Mexicanos (Pemex), kebocoran disebabkan oleh keran yang dipasang secara ilegal oleh kelompok pencuri.
Seperti diberitakan Associated Press, salah satu rekaman video dari kamera pengamat yang terpasang di sekitar lokasi kejadian, itu menunjukkan puluhan warga berkumpul di bagian pipa yang bocor. Warga mengambil bahan bakar yang keluar lewat pipa yang bocor.
"Suasana tampak meriah ketika warga berkumpul di mana pipa bocor. Di titik kebocoran, bahan bakar menyembur hingga ketinggian beberapa meter," tulis wartawan Mark Stevenson dalam laporannya.
[embed]https://twitter.com/twitter/statuses/1086475567585730563[/embed]
Rekaman video itu kemudian menunjukkan api menyala di pipa yang bocor, dan kobarannya cukup tinggi menyambar ke arah langit. Saat api mulai berkobar, terdengar jeritan warga yang berkumpul di sekitarnya.
Aparat kepolisian di Hidalgo menyatakan, kebocoran pertama kali dilaporkan Jumat sore pukul 17.00 waktu setempat. Laporan itu menyampaikan bahwa warga berkumpul di area kebocoran untuk mendapatkan bahan bakar. Sekitar dua jam setelah kebocoran itu dilaporkan, muncul ledakan di pipa yang bocor itu.
Gubernur Hidalgo Omar Fayad menyampaikan, ada 21 orang tewas dan setidaknya 71 orang menderita luka bakar akibat ledakan itu. "Prioritas kami adalah merawat mereka yang terluka," kata Fayad, Jumat malam.
Sebelum tengah malam waktu setempat, Menteri Keamanan Publik Alfonso Durazo menyatakan, kobaran api di pipa bahan bakar yang bocor itu telah berhasil dipadamkan. Namun pemerintah masih membutuhkan waktu untuk memastikan jumlah ril korban.
Menurut Alfonso, jumlah korban masih bisa bertambah karena masih ada sejumlah lokasi kejadian yang sulit diakses oleh tim layanan darurat. Setelah terjadi ledakan, pipa itu pun masih dalam keadaan panas.
Adapun bahan bakar yang disalurkan di pipa itu adalah bensin. Pipa itu terbentang dari Teluk Meksiko ke Tula, kota di Meksiko Utara.
Hingga kini, penyebab ledakan di pipa tersebut belum dapat dipastikan oleh otoritas setempat. Ada dugaan kuat bahwa insiden itu disebabkan oleh ulah pencuri bahan bakar.
"Saya turut berduka atas ledakan yang terjadi di Tlahuelilpan. Saya sekarang di Aguascalientes, Meksiko Pusat, dan telah memberikan instruksi agar api dipadamkan dan korban dirawat," tulis Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, di akun Twitter miliknya pada Jumat malam waktu setempat.
Operasi
Sebelumnya Lopez Obrador telah melancarkan operasi anti pencurian bahan bakar. Pada 2018, nilai dana operasi itu dikabarkan lebih dari 3 miliar dollar Amerika Serikat.
Selama 10 bulan pertama tahun 2018, tercatat sebanyak 12.581 tindakan pencurian bahan bakar dari pipa. Jika dirata-rata, ada 42 kasus pencurian bahan bakar per hari. Untuk mengatasi itu, sebanyak 3.200 pasukan penjaga keamanan telah dikerahkan untuk menjaga area sekitar pipa.
Pemerintah Meksiko juga telah menutup sejumlah jaringan pipa dalam rangka mendeteksi dan menutup pipa ilegal. Akibatnya, pengiriman bahan bakar membutuhkan truk dalam jumlah banyak. Hingga kini, jumlah truk yang tersedia belum mencukupi.
Kebutuhan bahan bakar yang besar juga mengakibatkan antrean panjang di banyak pompa bensin. Pencuri bahan bakar menggunakan kesempatan itu untuk memanipulasi warga. Pencuri memberikan bahan bakar secara gratis kepada sebagian warga, dan sebagai gantinya warga diminta menjadi pengintai dan melawan pasukan penjaga keamanan.
Namun, tak sedikit pula masyarakat yang mendukung usaha Pemerintah Meksiko memberantas pencuri bahan bakar. Seperti diberitakan The Guardian, dalam survei yang dipublikasikan dalam koran Reforma, 73 persen responden menyatakan bersedia mengalami kekurangan bahan bakar dalam rangka melawan kelompok kriminal itu.
Lewat pesan yang diunggah di Twitter, Fayad pun mengajak warga Meksiko di Hidalgo untuk tidak terlibat dalam pencurian bahan bakar. "Selain ilegal, tindakan itu (mencuri bahan bakar) mempertaruhkan nyawa dan keluarga kalian," tulis Fayad lewat akunnya di Twitter, Jumat malam.
Pada 2010, ledakan pipa bahan bakar juga pernah terjadi di dekat Ibukota Meksiko dan menelan 28 korban jiwa, termasuk 13 anak-anak. Menurut otoritas setempat, insiden itu diakibatkan oleh tindakan kelompok pencuri. (AP, REUTERS)