BRUSSELS, RABU —Uni Eropa mendesak Pemerintah Inggris mengklarifikasi langkah-langkahnya dalam proses keluarnya negara tersebut dari UE. Secara bersamaan, pihak UE menegaskan kesatuan sikap negara-negara anggotanya untuk mengacu pada kesepakatan berpisahnya Inggris dari UE.
”Kami tetap mendesak Pemerintah Inggris mengklarifikasi keinginan sekaligus langkah-langkahnya sesegera mungkin,” kata Wakil Presiden Pertama UE Frans Timmermans dalam sesi konferensi pers di Brussels, Belgia, Rabu (30/1/2019).
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, secara terpisah, mengatakan, Berlin bersedia melanjutkan pembicaraan dengan Inggris, tetapi menekankan perjanjian Brexit saat ini adalah hal terbaik yang tersedia. Dalam pernyataannya kepada kelompok surat kabar Funke, Maas mengatakan penting bagi anggota parlemen Inggris untuk bersuara menentang keluarnya Inggris dari UE dengan status tanpa kesepakatan. Ditegaskan Maas, tak ada pihak yang menginginkan hal itu terjadi karena tak ada pihak yang diuntungkan.
Meskipun demikian, ia juga menyerukan kejelasan tentang bagaimana Inggris ingin mengubah apa yang disebut sebagai ”jalan mundur”. Hal itu termasuk mekanisme upaya perlindungan yang diusulkan untuk mengatur perbatasan antara Irlandia Utara dan Irlandia setelah Brexit terjadi. Atas hal-hal itu, Maas mengatakan, Jerman terbuka untuk dilakukannya pembicaraan kedua belah pihak.
”Namun, posisi kami jelas, yakni penarikan perjanjian adalah solusi terbaik dan satu-satunya untuk jalan keluar yang mulus. Jerman dan seluruh UE secara tegas berada di pihak Irlandia. Kami tidak akan mengizinkan Irlandia terisolasi atas masalah ini,” kata Maas.
Jerman gelisah
Dipicu kekhawatiran tentang Brexit, Pemerintah Jerman telah memangkas perkiraan pertumbuhan dengan tajam untuk tahun ini menjadi 1,0 persen dari 1,8 persen dalam perkiraan musim gugur lalu.
Menteri Ekonomi Peter Altmaier yakin ekonomi Jerman bakal tetap tumbuh dalam 10 tahun mendatang. Namun, dia mengakui tekanan ekonomi dari sisi eksternal meningkat. Kalangan bisnis di Jerman gelisah tentang kemungkinan Inggris keluar dari UE dengan status tanpa kesepakatan, terutama terkait aturan perdagangan selama periode transisi. Berlin juga khawatir dengan perang dagang Amerika Serikat-China. (AP/AFP/REUTERS/BEN)