JAKARTA, KOMPAS —Pakistan mendorong resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa soal sengketa Jammu dan Kashmir dilaksanakan. Sementara India menegaskan, Jammu dan Kashmir adalah bagian tidak terpisahkan dari India.
Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Abdul Salik Khan mengatakan, satu-satunya solusi untuk menyelesaikan semua masalah, termasuk sengketa Jammu dan Kashmir, terletak pada dialog bilateral komprehensif dan tidak diinterupsi. Sayang sekali, niat ini belum ditanggapi secara positif oleh India. ”Perdana Menteri Imran Khan dalam pidato kenegaraan perdana mengundang India berdialog dan India setuju. Belakangan, India mengingkari. Perilaku itu tidak mendukung penyelesaian damai atas sengketa Jammu dan Kashmir,” kata Abdul Salik Khan, Rabu (6/2/2019), di Jakarta.
Dalam perspektif Islamabad, Jammu dan Kashmir adalah wilayah sengketa dengan India. Sebaliknya, India dalam berbagai kesempatan menegaskan, Jammu-Kashmir adalah bagian tidak terpisah dari India.
Khan mengatakan, justru India yang membawa sengketa Jammu-Kashmir ke Dewan Keamanan PBB pada 1 Januari 1948. Selanjutnya, DK PBB mengeluarkan serangkaian resolusi tentang sengketa Jammu dan Kashmir. Resolusi komisi PBB untuk India Pakistan (UNCIP) pada 13 Agustus 1948 dan 5 Januari 1949 mendeklarasikan penentuan akhir Jammu dan Kashmir harus berdasarkan pernyataan kehendak warga untuk bergabung dengan India atau Pakistan.
Pernyataan melalui pemungutan suara yang demokratis, bebas, adil, dan tidak memihak yang diselenggarakan di bawah pengawasan PBB. Prinsip itu dikuatkan dalam serangkaian resolusi DK PBB. ”Pakistan menegaskan, resolusi DK PBB menyediakan solusi damai dan demokratis untuk sengketa Jammu dan Kashmir,” ujar Khan.
Sikap India
Sementara Kementerian Luar Negeri India menegaskan, seluruh Negara Bagian Jammu dan Kashmir adalah bagian integral dari India. Dalam pernyataan pada 31 Januari 2019 dan 1 Februari 2019, Kemlu India menegaskan, Pakistan tidak berhak pada apa pun terkait Jammu-Kashmir.
Juru Bicara Kemlu India Shri Raveesh Kumar menegaskan, New Delhi mengecam setiap tindak tanduk yang mengganggu keutuhan wilayah dan kedaulatan India. New Delhi mengingatkan Islamabad berulang mengintervensi urusan dalam negeri India.
India menuding Pakistan berperan ganda. Di satu sisi menawarkan dialog, perdamaian, dan hubungan baik. Di sisi lain, Pakistan mendukung
warga yang secara terbuka anti-India. Akibatnya, India terpaksa menyimpulkan Pakistan berulang kali melemahkan kesatuan dan kedaulatan India. Bahkan, New Delhi menuding Islamabad mendorong tindakan terorisme oleh orang-orang yang terlibat aksi anti-India.
India berharap semua negara menghormati kedaulatannya dan menghargai sensitivitas masalah itu.
(RAZ)