NEW DELHI, SENIN— Dalam empat hari terakhir, sedikitnya 99 orang meninggal dan sejumlah orang dirawat di rumah sakit di India utara setelah meminum alkohol beracun, Senin (11/2/2019). Hal ini memicu tindakan keras polisi terhadap produsen minuman keras yang biasa mengoplos produknya.
Mereka yang keracunan, antara lain, dirawat di Rumah Sakit Umum Saharanpur yang terletak di utara Uttar Pradesh.
Kepada AFP, juru bicara kepolisian Shailendra Kumar Sharma mengatakan, di satu distrik di Uttar Pradesh, yaitu Saharanpur, 59 orang tewas setelah mengonsumsi alkohol beracun. Di distrik lain yang berdekatan, yaitu Distrik Kushinagar, sembilan orang meninggal. Selain itu, sedikitnya 31 orang meninggal di Negara Bagian Uttarakhand.
Sebanyak 66 orang pembuat minum keras telah ditangkap dan dijadikan tersangka. Sampel minuman keras yang beredar juga sudah dikirim
ke laboratorium untuk diperiksa. Di Uttarakhand, dua orang yang dicurigai menyuplai minuman beracun itu sudah ditangkap.
Pascatragedi, surat kabar setempat melaporkan, sekitar 3.000 orang di Uttar Pradesh yang terkait dalam peredaran ilegal minuman keras telah ditangkap. Barang bukti berupa 79.000 liter minuman keras oplosan disita.
Kumar mengatakan, para korban mengonsumsi minuman keras dalam dua acara adat pada Kamis malam.
Seperti dilaporkan indianexpress.com, minuman keras oplosan dijual dalam kantong plastik putih dan beredar di desa-desa di Saharanpur di Uttar Pradesh dan di sepanjang perbatasan Uttarakhand. Minuman keras itu dijual seharga 10-30 rupee.
Seorang warga, Reena, bercerita, ”Saya ingat betul seorang wanita, berusia pertengahan 40 tahun, berdiri di sisi jalan raya menjual minuman keras. Suamiku, Rakesh, membelinya dan minum dengan teman-temannya dan kembali dalam kondisi sakit parah. Dia meninggal tak lama setelah itu. Perempuan itu menghilang sejak hari itu. Saya harap dia dihukum.”
Metanol
Berita tragedi di Uttar Pradesh dan Uttarakhand telah menyebar dalam tiga hari terakhir. Berdasarkan laporan forensik dan data setelah kematian, polisi mencurigai minuman keras yang menyebabkan keracunan itu telah dicampur dengan metanol.
Peredaran minuman keras buatan lokal dengan harga murah adalah hal yang umum terjadi di beberapa daerah perdesaan India. Pembuatnya sering kali menambahkan metanol, salah satu bentuk alkohol yang sangat beracun, pada produk mereka. Jika tertelan dalam jumlah besar, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, dan kematian.
Ratusan orang miskin meninggal setiap tahun di India karena keracunan alkohol. Minuman keras ilegal yang mereka minum—selain dicampur metanol—juga sering kali dicampur dengan bahan kimia seperti pestisida untuk menambah kekuatannya. Mereka tidak mampu membeli minuman keras berlisensi.
Menurut The International Spirits and Wines Association of India, dari perkiraan 5 miliar liter alkohol yang diminum setiap tahun di India, sekitar 40 persennya diproduksi secara ilegal. Pada 2015, lebih dari 100 orang meninggal di perkampungan kumuh di Mumbai setelah minum minuman keras ilegal.
Minuman keras oplosan telah menjadi industri yang sangat menguntungkan di seluruh India. Sebagian besar pembuat minuman keras tersebut tidak membayar pajak dan menjual produk mereka dalam jumlah sangat besar kepada orang miskin dengan harga murah. (AFP/REUTERS/ADH)