Perdana Menteri Inggris Theresa May meninggalkan kantornya seusai sidang kabinet di Downing Street di London, Inggris, Selasa (15/1/2019). May kesulitan menggalang dukungan parlemen terhadap kesepakatan Brexit yang telah ditandatanganinya dengan Uni Eropa dalam voting di Majelis Rendah.Ketua Juru Runding Brexit untuk Inggris Olly Robbins tak menyangka bahwa percakapannya tentang Brexit di sebuah bar hotel di Brussels didengar seorang jurnalis ITV.
Akibatnya, ucapan itu menjadi berita utama di media Inggris dan menyulitkan posisi PM Inggris Theresa May yang masih melakukan negosiasi dengan Brussels.
Wartawan ITV, Angus Walker, berniat pulang ke hotelnya seusai mengikuti jumpa pers juru runding UE, Michel Barnier, dan Menteri Brexit Inggris Steve Barclay. Ketika sedang menunggu taksi, ia melihat Robbins juga sedang memesan taksi.
Saat memasuki hotel, Walker terkejut melihat Robbins sedang mengobrol di bar hotel bersama kedua koleganya. Walker langsung masuk ke bar dan menguping pembicaraan mereka. Ternyata, ucapan Robbins banyak bertentangan dengan pernyataan May. Misalnya, Robbins meyakini parlemen Inggris nantinya dihadapkan pada dua pilihan: mendukung kesepakatan Brexit yang sudah ditandatangani May atau memperpanjang proses Brexit pascatenggat 29 Maret 2019.
”Persoalannya apakah sikap Brussels jelas dalam hal perpanjangan. Saya yakin pada akhirnya mereka akan memberi kita perpanjangan waktu,” kata Robbins.
Fakta ini jelas bertentangan dengan pernyataan May yang berkeras menyatakan Inggris akan keluar dari Uni Eropa pada 29 Maret, dengan atau tanpa kesepakatan.
Jika ucapan Robbins benar, hal itu juga akan menyulitkan relasi May dengan para pembangkang di Partai Konservatif yang tak ingin May memperpanjang proses Brexit.
Ucapan Robbins juga akan mengacaukan strategi May yang selama ini mengandalkan opsi tanpa kesepakatan sebagai ”senjata” untuk menakuti UE maupun anggota parlemen. May berharap pada akhirnya parlemen akan mendukung kesepakatan Brexit daripada mengambil risiko Inggris keluar dari UE tanpa kesepakatan.
Menanggapi insiden itu, Barclay mengatakan posisi pemerintah jelas, yaitu Inggris akan meninggalkan UE pada 29 Maret. ”Jika PM memutuskan kami keluar 29 Maret, ada kesepakatan atau tidak, itu yang akan terjadi.”
Sementara politisi Nigel Farage menilai Robbins pengkhianat dan sangat tidak kompeten. ”Dia harus dipecat sesegera mungkin,” kata Farage. (REUTERS/MYR)