NEW DELHI, RABU —Terorisme menjadi keprihatinan bersama antara Arab Saudi dan India. Oleh karena itu, Arab Saudi siap menjalin kerja sama intelijen dengan India untuk mengatasi masalah itu. Demikian disampaikan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi, Rabu (20/2/2019).
”Dalam masalah ekstremisme dan terorisme, yang merupakan keprihatinan bersama, kami ingin memberi tahu India bahwa kami akan bekerja sama dalam segala hal, termasuk kerja sama intelijen,” kata Putra Mahkota.
Kunjungan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) ke India terjadi beberapa hari setelah pengeboman oleh kelompok militan terhadap konvoi paramiliter India di Kashmir yang menewaskan sedikitnya 40 orang. Serangan tersebut diklaim dilakukan Jaish-e-Mohammad (JeM), kelompok militan yang berbasis di Pakistan.
Selama jumpa pers, Modi mengatakan, dirinya sepakat memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme, angkatan laut, dan keamanan siber.
”Untuk mengatasi ancaman terorisme secara efektif, kami sepakat bahwa ada kebutuhan untuk meningkatkan tekanan pada negara-negara yang mendukung terorisme dengan cara apa pun,” kata Modi.
Hubungan antara India dan Arab Saudi menguat sejak Modi mengunjungi Riyadh pada tahun 2016 untuk menandatangani nota kesepahaman kerja sama informasi intelijen terkait pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Kerja sama
Selain kerja sama dalam bidang intelijen dan keamanan, diharapkan ada kerja sama lain di bidang investasi, pariwisata, perumahan, dan komunikasi yang akan ditandatangani pada hari Rabu. Tahun lalu, nilai perdagangan kedua negara mencapai 27,5 miliar dollar AS.
India melihat Arab Saudi sebagai ”pilar utama” keamanan energinya. Arab Saudi memasok sebesar 17 persen minyak mentah India dan sekitar sepertiga kebutuhan gas alam cair.
India menggelar karpet merah bagi MBS pada saat negara itu berusaha membangun dukungan diplomatik menghadapi Pakistan menyusul
serangan militan di wilayah Kashmir.
Perdana Menteri Modi menyambut langsung MBS di bandara, sesuatu yang tidak biasa dalam aturan protokolnya. Setelah upacara penyambutan di istana kepresidenan yang mengesankan, MBS memuji hubungan Arab Saudi dengan India yang merupakan konsumen utama minyak mentah Arab Saudi.
Sebelum tiba di India, putra mahkota juga mendapatkan sambutan mewah di Pakistan. Pakistan dan Arab Saudi menandatangani nota kesepahaman investasi senilai 20 miliar dollar AS untuk menopang perekonomian Pakistan.
Setelah mengunjungi India, MBS dijadwalkan mengunjungi China. Lawatan ke luar negeri itu adalah yang pertama sejak merebaknya kasus pembunuhan kolumnis The Washington Post, Jamal Khashoggi, di konsulat Arab Saudi di Istanbul, Oktober tahun lalu.