WASHINGTON, SENIN —Negosiasi dagang Amerika Serikat dan China tampak mendekati kesepakatan setelah Beijing berjanji mengubah struktur ekonomi dan menghilangkan tarif atas barang-barang dari AS.
Dengan demikian—sebagaimana diberitakan The Wall Street Journal pada Minggu (3/3/2019)—Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bisa menandatangani secara formal kesepakatan dagang tersebut pada pertemuan puncak yang akan digelar akhir Maret nanti saat Xi melakukan lawatan ke Eropa.
Sebuah sumber yang ikut dalam negosiasi menyebutkan belum ada tanggal pasti kapan pertemuan puncak dijadwalkan. Namun, Beijing telah menetapkan interval waktu 10 hari sekitar tanggal 20 Maret.
Dalam perang dagang selama 8 bulan terakhir, Washington telah menerapkan tarif terhadap produk impor dari China senilai 250 miliar dollar AS. Sementara Beijing membalasnya dengan mengenakan tarif senilai 110 miliar dollar AS pada produk AS, termasuk kedelai. Aksi itu telah mengguncang pasar keuangan, mengganggu rantai pasok manufaktur, dan menurunkan ekspor pertanian AS.
Sumber lain yang mengetahui negosiasi itu menyebutkan, Washington dan Beijing hampir sepakat pada isu lain, termasuk janji China meningkatkan pembelian produk pertanian, energi, dan produk manufaktur, juga enam kesepakatan dalam perubahan kebijakan struktural.
Pembahasan lanjut
The Wall Street Journal menyebutkan, dalam kesepakatan itu, China akan menurunkan tarif produk AS, termasuk produk pertanian, kimia, dan mobil, sebagai imbalan atas dicabutnya sanksi oleh Washington.
Namun, banyak yang memperingatkan, rintangan tetap ada. Setiap pihak menghadapi kemungkinan perlawanan di dalam negeri yang menilai persyaratan negosiasi terlalu menguntungkan pihak lain.
Masih banyak hal detail yang perlu dibahas, termasuk mekanisme penegakan untuk memastikan Beijing menepati janjinya melakukan perubahan kebijakan dengan mengakui hak atas kekayaan intelektual produk AS, mengakhiri transfer teknologi secara paksa, dan mengurangi subsidi industri.
Sebagai bagian dari kesepakatan, akan ada pembelian gas alam dari Cheniere Energy Inc yang berbasis di Houston senilai 18 miliar dollar AS. Juru bicara Cheniere menolak berkomentar tentang hal itu. Tahun lalu, perusahaan itu menandatangani perjanjian untuk memasok kebutuhan gas alam perusahaan milik negara, Chinese National Petroleum Corp (CNPC), selama 20 tahun.
Kepada CNBC, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Kamis lalu, mengatakan, Washington sedang berupaya keras menuntaskan perjanjian perdagangan terperinci dengan China yang akan mencakup komitmen struktural tertentu.
Minggu lalu, Trump mengatakan, AS bisa saja menarik diri dari negosiasi dengan China jika hasilnya tak terlalu baik meski penasihat ekonominya menyebutnya ada kemajuan ”fantastis”. (REUTERS/AFP/ADH)