Taiwan Tidak Terintimidasi oleh Latihan Perang China di Selat Taiwan
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
TAIPEI, RABU — Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyatakan, Taiwan tidak terintimidasi oleh latihan perang China di Selat Taiwan. Aksi China itu dinyatakan justru bakal semakin memperkuat Taiwan untuk mempertahankan diri.
”Sebagai presiden, saya ingin menyatakan, Taiwan tidak terintimidasi. Tindakan itu hanya akan memperkuat keteguhan kami. Militer kami punya kemampuan, ketetapan, dan komitmen untuk mempertahankan Taiwan, serta tidak akan mengizinkan pemaksaan untuk mendikte masa depan kami,” ujarnya, Selasa (16/4/2019), di Taipei.
China mengerahkan kapal perang dan jet tempur untuk berlatih perang di sekitar Taiwan sejak Senin. Seluruh armada China itu bergerak di sekeliling Taiwan. Taipei memperingatkan Beijing untuk tidak melanggar batas wilayahnya.
Sejak memenangi pemilu pada 2016, Tsai bersikap keras terhadap Beijing. Ia mengajukan pembelian F-16V dan tank M1 Abrams dari Amerika Serikat, pemasok utama persenjataan Taiwan. Tsai mengklaim pilot-pilot Taiwan diizinkan berlatih menerbangkan jet tempur terbaru, F-35, di Pangkalan Udara Luke, Arizona.
Mantan Ketua DPR AS Paul Ryan mengatakan, dukungan AS kepada Taiwan amat kuat. ”Persahabatan kita berdasarkan pada sejarah, kesamaan nilai, dan kesamaan hasrat pada demokrasi, pasar bebas, penegakan hukum, kebebasan beragama, dan HAM. Komitmen kami pada keamanan Taiwan amat solid,” tuturnya di sela peringatan 40 tahun hubungan AS-Taiwan.
Secara resmi, AS tidak punya hubungan dengan Taiwan. Akan tetapi, AS menjadi sekutu penting bagi Taiwan. Banyak persenjataan Taiwan dipasok AS.
AS mengumumkan penjualan paket persenjataan senilai 330 juta dollar AS ke Taiwan. Dalam paket itu, terdapat suku cadang jet tempur F-16 dan pesawat angkut C-130 yang merupakan barang prioritas. Washington juga menyetujui penjualan teknologi kapal selam ke Taipei. Para pejabat tinggi AS juga bolak-balik bertandang ke Taiwan.
Selain itu, kapal-kapal perang AS secara berkala berlayar dekat Taiwan. AS menyatakan manuver itu sebagai kebebasan berlayar. Sejak 1979, AS punya undang-undang yang menjamin pasokan senjata ke Taiwan. (AP/REUTERS)