KIEV, SENIN— Ukraina kini memasuki era politik baru yang sulit diprediksi setelah komedian yang tak memiliki pengalaman politik, Volodymyr Zelenskiy (41), terpilih menjadi presiden.
Meskipun ia terpilih dengan kemenangan telak, kalangan bisnis dan politik masih meragukan kemampuan Zelenskiy untuk mengatasi persoalan kronis negara itu, seperti praktik korupsi dan ancaman agresi Rusia.
Zelenskiy mengalahkan petahana Petro Poroshenko dengan suara di atas 70 persen. Hasil ini mengisyaratkan bahwa rakyat Ukraina menginginkan orang baru sekaligus menunjukkan bahwa Poroshenko dianggap gagal memenuhi janji-janjinya sepanjang lima tahun pemerintahannya. Selain isu korupsi, ia dianggap gagal menghentikan peperangan di wilayah Donbass, Ukraina Timur, yang telah merenggut 13.000 jiwa.
Zelenskiy adalah aktor yang memerankan sosok presiden dalam serial televisi yang populer di negara itu, Servant of the People. Kini, ia menjadi presiden dalam kehidupan nyata dan akan memimpin 45 juta warga Ukraina. ”Saya ingin menyampaikan pesan kepada negara-negara pasca-Uni Soviet: Lihatlah kami! Segalanya adalah mungkin,” kata Zelenskiy, menyindir negara tetangga Rusia di mana Vladimir Putin telah berkuasa selama 20 tahun.
Anti-kemapanan
Kemenangan Zelenskiy juga sesuai dengan semangat anti-kemapanan yang saat ini sedang melanda Eropa dan menjadi buah protes rakyat Ukraina yang merasa kehidupan mereka makin sulit akibat harga-harga yang terus melambung.
Namun, Zelenskiy belum memiliki platform yang jelas untuk mengatasi semua kesulitan itu. Kampanyenya lebih banyak dilakukan melalui media sosial dan kunjungannya ke basis pemilih lebih banyak diisi dengan pertunjukan komedi. Pesan-pesan yang diberikan kepada pendukung lebih banyak berisi kelakar dibandingkan pemaparan isu-isu substantif.
Terkait dengan hal itu, para investor kemarin meminta Zelenskiy memperjelas kebijakan ekonominya. ”Berhubung tidak ada kejelasan mengenai kebijakan ekonomi, kami benar-benar tak tahu apa yang akan terjadi. Hal ini mengkhawatirkan komunitas keuangan,” kata bankir Serhiy Fursa di Kiev.
Zelenskiy juga dituduh memiliki hubungan yang ”terlalu dekat” dengan konglomerat besar Ihor Kolomousky. Ia memiliki jaringan televisi yang menyiarkan seri pertunjukan komedi Zelenskiy.
Hubungan Ukraina dengan Rusia terus memburuk pasca-Revolusi Jingga pada 2014 yang melengserkan Presiden Ukraina Victor Yanukovych yang didukung Kremlin. Di tahun yang sama, Rusia juga mencaplok Crimea dari Ukraina yang menyebabkan Rusia dijatuhi sanksi ekonomi oleh Uni Eropa, AS, dan Kanada.
Relasi dengan Rusia menjadi isu utama kampanye Poroshenko yang menyebut Zelenskiy tak berpengalaman untuk berhadapan dengan Vladimir Putin. Zelenskiy menegaskan, ia akan melanjutkan perundingan dengan Rusia dengan dukungan Eropa. Ia juga berjanji akan membebaskan 24 pelaut Ukraina yang ditahan di Rusia.
Perbaiki hubungan
Terkait dengan kemenangan Zelenskiy, PM Rusia Dmitry Medvedev mengatakan, hasil pemilu itu membuka peluang perbaikan hubungan antara Rusia dan Ukraina. Medvedev dalam akun Facebook-nya juga menyatakan bahwa kemenangan telak Zelenskiy mencerminkan bahwa rakyat Ukraina menginginkan pendekatan baru untuk penyelesaian persoalan di negara mereka.
Presiden AS Donald Trump, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Menlu Inggris Jeremy Hunt, dan Presiden Dewan Eropa Donald Tusk menyambut kemenangan Zelenskiy dan menyatakan dukungan dan kerja sama dengan Ukraina akan berlanjut.
(AP/AFP/REUTERS/MYR)