WNI Diaspora Senang Buka Puasa Bersama di ”Negeri Kimchi”
Dari 400-an pengunjung, ada juga warga Pakistan, Turki, Nigeria, dan Korsel yang datang menikmati berbagai suguhan berbuka puasa yang disiapkan KBRI Seoul.
Oleh
Pascal S Bin Saju
·3 menit baca
Buka puasa bersama teman atau kolega adalah hal yang lumrah dilakukan di Tanah Air, khususnya bagi kaum urban. Namun, buka puasa bersama menjadi lain saat dilakukan di negeri orang.
Perbedaan suasana itulah yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia di Korea Selatan, yang sebagian besar adalah para pekerja migran Indonesia. Mereka menyatakan senang karena bisa bertemu dengan sesama dari Tanah Air dan itu membuat mereka merasa makin guyub.
”Senang rasanya bisa buka puasa bareng di perantauan gini, rasanya makin guyub, apalagi bisa bertemu teman-teman Indonesia. Kan, enggak terlalu sering juga kami bisa bertemu karena kami kerja di pabrik yang berbeda,” tutur Dimas, pekerja migran Indonesia yang sudah beberapa tahun bekerja di ”Negeri Kimchi”.
Walau tinggal dan bekerja di kota Ansan, Dimas rela bergegas ke Seoul yang harus ditempuh sekitar satu jam menggunakan kereta api untuk bisa mengikuti buka puasa bersama pada Sabtu (11/5/2019) sore.
Kisah tentang Dimas dan suasana buka puasa di Korea Selatan tersebut dituturkan Purno Widodo dari Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Seoul, Selasa (14/5/2019) siang.
Purno, yang arab disapa Apung, mengatakan, buka puasa bersama yang diikuti Dimas merupakan acara rutin yang digelar KBRI Seoul setiap Sabtu pada bulan Ramadhan. Lewat acara ini, KBRI melakukan pembinaan masyarakat, selain mengobati rasa kangen pada Tanah Air.
Tidak sedikit pula warga masyarakat internasional ikut hadir dalam buka bersama kali ini. Dari 400-an pengunjung, ada juga warga Pakistan, Turki, Nigeria, dan Korsel yang datang menikmati berbagai suguhan berbuka puasa yang disiapkan KBRI Seoul.
”Setiap tahun, saya memang selalu menyempatkan hadir di acara yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul. Selain karena kedutaan negara saya tidak mengadakan hal serupa, saya pun suka dengan tradisi dan kuliner Ramadhan dari Indonesia,” kata Apung menirukan tamu warga Pakistan.
Warga Pakistan itu mengucapkan terima kasih kepada Indonesia karena KBRI Seoul telah mengadakan acara ini dan terbuka untuk umum, bukan hanya untuk masyarakat Indonesia.
Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi menggarisbawahi pentingnya acara buka puasa bersama, yakni demi mempererat tali silaturahmi. ”Dapat dijadikan sarana untuk mempererat silaturahmi di antara berbagai komponen masyarakat Indonesia yang berada di Korea Selatan, di samping sebagai upaya meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan,” ujarnya.
Waktu menjelang berbuka puasa Sabtu lalu diisi dengan kultum Ramadhan yang disampaikan ustaz yang diundang langsung dari Indonesia oleh komponen organisasi Islam Indonesia di Korsel. Acara dilanjutkan dengan salat Maghrib berjemaah dan makan malam bersama.
Obat rindu
Selama bulan Ramadhan, khususnya pada Sabtu, KBRI Seoul melaksanakan buka puasa bersama untuk sedikit mengobati rindu para WNI akan nuansa Ramadhan di Tanah Air. Selain sajian kuliner Indonesia, ragam takjil, seperti kolak, es cendol, dan kurma, juga sengaja dihidangkan.
Buka puasa bersama sudah menjadi tradisi umat Islam di Indonesia untuk saling berbagi kehangatan dan kebahagiaan selama bulan suci Ramadan. Buka puasa bersama juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi.
Semoga Muslim Indonesia di Korea Selatan dapat menghiasi dan memaknai Ramadhan dengan penuh keindahan serta mampu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah secara bersama-sama.