Selama ini obesitas selalu dikaitkan dengan kehidupan kota besar. Namun, penelitian terbaru yang dilaporkan di jurnal Nature (8/5/2019) menunjukkan bahwa obesitas di dunia lebih cepat meningkat di wilayah perdesaan dibandingkan di kota-kota besar.
Oleh
·2 menit baca
Selama ini obesitas selalu dikaitkan dengan kehidupan kota besar. Namun, penelitian terbaru yang dilaporkan di jurnal Nature (8/5/2019) menunjukkan bahwa obesitas di dunia lebih cepat meningkat di wilayah perdesaan dibandingkan di kota-kota besar.
Data yang dikumpulkan dari 200 negara dan dikompilasi oleh lebih dari 1.000 peneliti itu menunjukkan, pria dan perempuan yang tinggal di perdesaan dari tahun 1985 sampai 2017 rata-rata mengalami kenaikan berat badan 5-6 kilogram.
Adapun pria dan perempuan yang tinggal di perkotaan umumnya mengalami kenaikan berat badan 24-38 persen lebih sedikit dibandingkan mereka yang berada di perdesaan dalam kurun waktu yang sama.
”Hasil penelitian global ini menunjukkan bahwa kita harus berpikir ulang dalam menanggulangi masalah kesehatan,” kata penulis senior Mahid Ezzati, profesor di Imperial College London’s School of Public Health.
Menurut Ezzati, penelitian ini membalikkan persepsi sebelumnya yang umumnya meyakini bahwa warga yang tinggal di perkotaan menjadi penyebab utama naiknya tingkat obesitas secara global. Satu-satunya pengecualian terjadi pada negara-negara di sub-Sahara Afrika, di mana berat badan perempuan meningkat lebih cepat di perkotaan.
Masalah global
Obesitas sudah menjadi masalah kesehatan global karena menjadi pemicu penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Menurut Federasi Obesitas Dunia, anggaran yang telah dikeluarkan setiap tahun untuk menanggulangi masalah ini mencapai triliunan dollar AS sampai tahun 2025.
Selama ini kebijakan penanggulangan obesitas yang berskala nasional dan internasional difokuskan di perkotaan. Kebijakan itu, antara lain, merancang ulang ruang- ruang publik agar warga lebih banyak berjalan kaki, ataupun memanfaatkan fasilitas olahraga.
Standar ukuran yang digunakan adalah BMI (indeks massa tubuh), di mana indeks tubuh yang sehat adalah 18,5-24,9. Indeks 25 dianggap sebagai kelebihan berat badan dan 30 ke atas sudah obesitas.
Saat ini ada 2 miliar orang dewasa di dunia yang kelebihan berat badan, dan sepertiga di antaranya masuk kategori obesitas. Jumlah mereka yang mengalami obesitas naik tiga kali lipat sejak tahun 1975.
Negara-negara yang BMI- nya melonjak pada 1985-2017 adalah para pria di China, AS, Bahrain, Peru, dan Republik Dominika dengan rata-rata kenaikan berat badan 8-9 kilogram. Adapun populasi di negara-negara di Pasifik Selatan, pria dan wanita memiliki tingkat BMI tertinggi di dunia, dengan indeks