Partai Pro Militer Rayu Demokrat-Bhumjaithai Pertahankan PM Prayuth
Oleh
·2 menit baca
BANGKOK, SENIN— Dua partai politik di Thailand telah diundang bergabung dengan pemerintahan baru di bawah pemimpin junta militer Prayuth Chan-ocha sebagai perdana menteri. Jika ajakan itu disepakati, langkah kelompok oposisi di Front Demokrasi—kumpulan beberapa partai yang mencoba menghadang upaya junta militer untuk memimpin Thailand lagi—bisa gagal.
Undangan sekaligus ajakan terhadap dua partai itu diungkapkan salah satu perwakilan partai pro militer di Bangkok, Thailand, Senin (27/5/2019). Demokrat dan Bhumjaithai, dua partai yang dimaksud, belum menyampaikan keputusan mereka. Perwakilan kedua partai itu baru sekadar menerima undangan pertemuan oleh partai Palang Pracharat, partai pro militer.
”Kami memang mengundang dua partai, tetapi diperkirakan tidak akan ada kesimpulan hari ini,” kata Uttama Savanayana, pemimpin Palang Pracharat, kepada wartawan. ”Kami memahami ada proses internal, tetapi itu adalah titik awal yang sangat baik.”
Dukungan Demokrat dan Bhumjaithai akan memberikan keunggulan mayoritas tipis bagi koalisi partai pro militer di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Thailand. Berdasarkan hasil pemungutan suara yang diumumkan komisi pemilu setempat, Partai Demokrat memperoleh 52 kursi dan Bhumjaithai 51 kursi. Dengan tambahan dukungan dua partai itu, tidak ada satu pun yang bisa mengungguli Palang Pracharat yang memperoleh 115 kursi.
Berdasarkan aturan baru, untuk membentuk pemerintahan, dibutuhkan dukungan dari sedikitnya 376 anggota parlemen yang semuanya berjumlah 750 kursi. Dari semua kursi parlemen, 250 kursi sudah diamankan junta di majelis tinggi atau senat. Keseluruhan 250 kursi itu diduduki senator yang ditunjuk junta. Dengan modal 250 kursi senator, junta hanya butuh 126 kursi di DPR.
Partai oposisi, Pheu Thai, meraih kursi terbanyak di DPR yang beranggotakan 500 orang. Namun, koalisi yang dibentuknya atau Front Demokrat gagal meraih suara mayoritas saat hasil akhir pemilu diumumkan.
Akan berunding
Partai Bhumjaithai mengatakan, pihaknya menerima undangan Palang Pracharat. Komite eksekutif partai itu akan berunding untuk segera mengeluarkan keputusan. ”Para pemimpin akan berkomunikasi dan dengan cepat menyelesaikan masalah apa pun sehingga partai Palang Pracharat tidak akan pusing lagi. Sudah saatnya kita bekerja untuk negara ini,” kata Anutin Charnvirakul, pemimpin Bhumjaithai.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Chalermchai Chalermchai Sri-on mengatakan, pihaknya segera mengumumkan posisi partainya. Puttipong Punnakanta, seorang anggota dewan Palang Pracharat dan anggota parlemen, mengatakan pada Minggu bahwa partai yang memperoleh jumlah suara terbesar kedua itu diyakini akan sepakat dengan undangan dan ajakan pihak pro militer. (REUTERS/BEN)