TAIPEI, SENIN —Pejabat senior keamanan nasional Amerika Serikat dan Taiwan telah bertemu untuk mempererat kerja sama mereka. Pertemuan ini merupakan yang pertama kali digelar dalam empat dekade terakhir dan terjadi di tengah menghangatnya hubungan antara AS dan China saat ini.
Menurut kantor berita Taiwan, Central News Agency (CNA), pertemuan itu merupakan yang pertama kali digelar sejak Taiwan dan AS mengakhiri hubungan diplomatik formal pada 1979. Melalui pernyataan, Sabtu (25/5/2019), Kementerian Luar Negeri Taiwan mengungkapkan, Kepala Keamanan Nasional Taiwan David Lee bertemu dengan Penasihat Keamanan AS John Bolton pada awal bulan ini.
Pertemuan itu terjadi selama kunjungan Lee ke AS pada 13-21 Mei 2019. ”Selama kunjungan itu pejabat senior AS dan Sekretaris Jenderal Lee bertemu dengan wakil dari mitra diplomatik yang mempertegas dukungan dan komitmen pada kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Taiwan.
Saat diminta komentar terkait pernyataan tersebut, Senin (27/5/2019), Kementerian Luar Negeri Taiwan dan perwakilan AS di Taiwan tak mau berkomentar soal pertemuan itu.
Senin kemarin, China merespons dengan menentang pertemuan tersebut. ”China sangat tidak puas dan dengan tegas menentang hal ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang, dalam jumpa pers.
Ia menegaskan, China menentang segala bentuk hubungan resmi antara AS dan Taiwan. China menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang yang, jika perlu, akan direbut kembali dengan kekuatan militer.
Dalam beberapa pekan terakhir, di tengah perang dagang AS-China, suhu diplomatik telah meningkat. AS melancarkan perang dagang dengan memberlakukan tarif bagi produk-produk China dan menggelar patroli bebas di Selat Taiwan yang ditentang China. Di sisi lain, China memperkuat postur militernya di Laut China Selatan.
Pertemuan langka itu akan dipandang oleh Taiwan sebagai pertanda dukungan dari pemerintahan Trump. Sabtu lalu, Kemlu Taiwan mengunggah pesan melalui Twitter bahwa Dewan Koordinasi untuk Urusan Amerika Utara—perwakilan atau kedutaan besar de facto AS di Taiwan—telah berubah nama menjadi Dewan Taiwan untuk Urusan AS.
Penambahan kata ”Taiwan” dianggap sangat penting serta terkesan seperti menepis anggapan bahwa dewan itu tak memiliki peran diplomatik atau politik. (AP/REUTERS/ADH)