TAIPEI, KAMIS -- Ketegangan terkait dengan isu Taiwan—secara umum—melibatkan Amerika Serikat dan China menguat setelah rencana Taipei berniat membeli peralatan tempur dari Washington. Niat itu dikabarkan mendapatkan respons positif dari Pemerintah AS. Rencana Taipei dan sekaligus tanggapan Washington itu memantik tanggapan keras dari Beijing.
Rencana Taipei terkait pembelian senjata dari AS itu dikonfirmasi Pemerintah Taiwan, Kamis (6/6/2019). Alat utama sistem senjata yang diinginkan itu meliputi 108 tank tempur utama M1A2 Abrams, lebih dari 1.500 rudal anti-tank Javelin dan TOW, serta 250 rudal anti- pesawat Stinger.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, proposal itu telah dikirimkan dan berjalan normal. Proposal itu sudah diterima oleh Washington. Bloomberg mengungkapkan, Pemerintah AS telah memberikan pemberitahuan tidak resmi kepada Kongres AS tentang rencana menjual peralatan tempur senilai 2 miliar dollar AS itu.
Beijing merespons langkah Taiwan dan AS itu dengan keras. Pemerintah China mengatakan sangat prihatin dengan rencana penjualan itu. ”Kami berulang kali menekankan kepada AS agar sepenuhnya memahami sifat sangat sensitif dan merusaknya atas keputusan mereka menjual senjata ke Taiwan, dan mematuhi prinsip Satu China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang.
Sebagaimana diketahui, sejak perang saudara di China berakhir pada tahun 1949, Taiwan memisahkan diri dari China. Namun, China masih memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan telah berjanji merebut pulau itu, dengan kekerasan jika perlu.
Beijing secara signifikan meningkatkan tekanan diplomatik dan militer terhadap Taipei sejak Presiden Taiwan Tsai Ing- wen terpilih. Beijing telah menggelar latihan militer di dekat Taiwan dan secara diplomatik terus berupaya meraih dukungan atas kebijakan terkait Taiwan, khususnya pengakuan bahwa Taiwan adalah bagian dari China.
Washington sendiri mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979. Namun, Taiwan tetap menjadi sekutu utama tidak resmi. Dalam beberapa tahun terakhir, Washington telah waspada dalam menyelesaikan kesepakatan penjualan senjata dengan Taiwan. AS takut memicu kemarahan China. Namun, Presiden Donald Trump telah berusaha memperkuat hubungan Washington-Taipei.
Tahun lalu AS mengumumkan rencana menjual suku cadang jet tempur F-16 dan pesawat angkut militer C-130 senilai 330 juta dollar AS.
Perang dagang
Di sisi lain, situasi itu memperkuat ketegangan AS-China yang sebelumnya telah terpicu perang dagang. Beijing pun telah mengeluarkan laporan khusus, yang cenderung menyalahkan AS terkait negosiasi perdagangan. Sebelumnya, Beijing pun mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya yang akan memasuki wilayah AS.
Di sisi lain, Washington menuding praktik perdagangan tak adil China yang telah merugikan AS senilai ratusan miliar dollar AS. Washington mengaku kecewa dengan laporan khusus yang dikeluarkan oleh Beijing pada akhir pekan itu.