Media Rusia Tunjukkan Solidaritas untuk Jurnalis Ivan Golunov
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
MOSKWA, SENIN - Tiga surat kabar terkemuka Rusia menerbitkan berita utama di halaman depan dengan judul hampir identik, "Saya/Kami adalah Ivan Golunov”, Senin (10/6/2019). Berita itu merupakan bentuk ekspresi solidaritas media massa Rusia kepada jurnalis Ivan Golunov (36) yang ditahan aparat.
Ketiga media massa arus utama itu adalah RBK, Kommersant, dan Vedomosti. Tiga media cetak terkenal ini mengambil langkah tak lazim, yakni menurunkan berita utama di halaman depan dengan judul pakai huruf tebal dan sebagian besar berwarna hitam, lalu laporannya memenuhi lebih dari separuh halaman.
RBK, Kommersant, dan Vedomosti, berupaya menyerukan kepada otoritas terkait, terutama aparat kepolisian, agar melakukan penyelidikan secara transparan atas Golunov, seorang jurnalis investigasi terkemuka di Rusia.
Tiga media itu menolak bukti yang dikenakan kepada Golunov. Mereka terus menyerukan dukungan kendati menerima tekanan dari otoritas berwenang. Adapun dukungan solidaritas oleh media merupakan fenomena yang jarang terlihat di Rusia sebab lanskap industri media di negara itu terpecah-pecah.
Golunov adalah seorang jurnalis yang bekerja untuk media independen Meduza. Ia ditangkap atas tuduhan pengedaran narkoba di Moskwa, Kamis (6/6/2019), saat sedang dalam perjalanan untuk bertemu seorang narasumber. Tuduhan ini dapat membuatnya terancam hukuman hingga 20 tahun penjara.
Penangkapan Golunov diwarnai dengan pemukulan oleh polisi
Polisi mengklaim, pihaknya telah menemukan narkoba di dalam ransel Golunov, meskipun dibantah Golunov bahwa tas itu bukan miliknya. Polisi lalu melaporkan penemuan tas lainnya berisi narkoba dan sejumlah timbangan ketika menggeledah rumahnya.
Penangkapan Golunov diwarnai dengan pemukulan oleh polisi, namun polisi membantahnya. Ia juga ditahan selama 12 jam tanpa akses kepada pengacara.
Polisi kemudian merilis foto sebuah laboratorium narkoba yang awalnya diklaim itu diambil dari rumah Golunov. Namun, mereka kemudian memperbaiki pernyataan tersebut dengan menyatakan foto-foto tersebut diambil dari tempat lain dan kasus yang berbeda.
Tuduhan pengedaran narkoba dibantah oleh Golunov sendiri, pengacaranya, dan atasannya. Golunov juga didukung oleh publik, khususnya komunitas media.
Setelah diperiksa di rumah sakit, Golunov dinyatakan mengalami luka baret di punggung dan memar di salah satu mata. Pengadilan kemudian memutuskan memindahkannya ke tahanan rumah selama dua bulan, Sabtu (8/6/2019).
Pengacara Golunov, Dmitry Djulai, mengatakan, ia meyakini polisi dengan sengaja menaruh narkoba untuk menjebak kliennya. Ketika menahan Golunov, polisi menolak untuk mengambil sampel dari tangan, jari, kuku, dan ransel untuk mengetahui apakah ia pernah memegang narkoba.
Hasil tes urin Golunov di laboratorium tidak menemukan jejak penggunaan narkoba
Pengacara Golunov lainnya, Pavel Chikov, mengatakan, hasil tes mengindikasikan bahwa jurnalis itu tidak menggunakan narkoba seperti yang dinyatakan kepolisian. Hasil tes Golunov dikeluarkan pada Senin ini.
Temuan itu memperkuat pernyataan pejabat dari Kementerian Kesehatan Rusia, Yevgeny Bryun. Menurut Bryun, hasil tes urin Golunov di laboratorium tidak menemukan jejak penggunaan narkoba.
Penangkapan dan kondisi penahanan Golunov mengkhawatirkan komunitas media di Rusia. Hal ini karena pria tersebut menjadi terkenal karena melakukan investigasi atas kasus korupsi di Balai Kota Moskwa, bisnis pemakaman, dan pasar makanan.
Terkait pekerjaan
Di pengadilan, Golunov menyatakan telah menerima sejumlah ancaman yang berkaitan dengan kasus bisnis pemakaman. Ia juga kembali membantah keterlibatan dengan tindak kejahatan pengedaran narkoba.
“Saya tidak melakukan kejahatan apapun, saya siap untuk kooperatif dengan investigasi. Saya tidak ada kaitannya dengan narkoba,” kata Golunov.
Direktur Jenderal Meduza Galina Timchenko menyampaikan, Golunov telah menceritakan ancaman yang diterima kepadanya. Ia telah berdiskusi dengan Golunov mengenai langkah-langkah keamanan yang akan diambil, tetapi ia tidak dapat membuat Golunov meninggalkan Rusia.
Pemimpin Redaksi Meduza, Ivan Kolpakov, meyakini, penahanan Golunov berkaitan dengan pekerjaannya. “Saya yakin 100 persen bahwa ini berkaitan dengan pekerjaannya,” tuturnya. (AP/REUTERS)