FLORIDA, SELASA— Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memulai kampanye pencalonan kembali dirinya sebagai presiden AS dari Partai Republik untuk periode 2020-2024 di Orlando, Florida, Selasa (18/6/2019). Meski jajak pendapat awal menunjukkan posisi Trump belum aman, ia tetap mendapat dukungan besar dari pendukung setianya.
Panitia kampanye mengklaim bahwa 20.000 tempat duduk acara itu sudah terisi. Mereka yang tidak mendapat tempat duduk bisa menyaksikan deklarasi melalui layar lebar di luar arena. ”Sepertinya ini akan menjadi rekor,” ujar Trump dalam cuitannya di Twitter.
Setelah lebih dari dua tahun terakhir yang penuh drama di Gedung Putih, Trump bertaruh bahwa ekonomi yang kuat serta janjinya memperjuangkan buruh dan pekerja informal lain yang terlupakan akan menjadi modal kuat bagi dirinya terpilih untuk kedua kalinya. Di kubu lawan, lebih dari 20 kandidat Demokrat saat ini memperebutkan posisi untuk menjadi pesaing Trump.
Berbagai jajak pendapat menunjukkan Trump tertinggal jauh di belakang Joe Biden, bakal calon paling populer dari Demokrat. Dalam kampanye, Biden berjanji membawa AS pada apa yang disebutnya sebagai hari-hari Barack Obama yang tenang.
Bakal calon lain dari Demokrat yang juga seorang wali kota, Pete Buttigieg, muncul sebagai bintang yang mengejutkan. Menurut jajak pendapat dari Fox News yang dirilis pada akhir pekan lalu, popularitasnya hampir menyamai Trump.
Baca
Akan tetapi, Trump menyebut itu sebagai jajak pendapat ”palsu”. Sementara berbagai media massa di AS melaporkan bahwa dalam kampanyenya, Trump telah memecat beberapa anggota tim suksesnya. Jika ingin menang, Trump memerlukan dukungan setiap orang dari basis pemilihnya agar benar-benar mengarahkan pemilih untuk memilih dirinya.
Pidato deklarasi kampanye di Orlando akan dilihat sebagai upaya Trump untuk memperkuat basis pemilihnya di sana. Klaim perekonomian AS yang lebih makmur, militer yang lebih kuat, dan AS menjadi negara yang lebih disegani dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya dalam sejarah bakal menjadi materi pidatonya.
Massa Republik di Orlando adalah pemilih yang ikut mengantarkan Trump ke kursi presiden dengan mengalahkan Hillary Clinton, seorang politisi berpengalaman.
Dengan fokus menggarap kelas pekerja kulit putih AS dan memanfaatkan keluhan mereka akan globalisasi dan elite liberal, Trump berhasil menggerogoti basis Demokrat. Pada Selasa kemarin, Trump ingin mengulang hal itu.
”Kalian selalu setia pada negara ini, dan akhirnya kalian mendapatkan presiden yang juga setia pada kalian,” kata Trump dalam rekaman video kampanye resmi terakhirnya.
Analis politik senior dari University of Virginia, Larry Sabato, menyebutkan, Trump akan mengikuti naluri yang sama seperti ketika ia menang pada pemilihan tahun 2016. ”Itu mungkin bukan strategi yang tepat, tetapi ia adalah Trump, dan ia tak mampu mengarahkan dirinya sendiri,” ujarnya.
”Trump masih tidak dipandang sebagai politisi,” kata Jason Miller, penasihat komunikasi senior Trump saat pemilihan 2016. ”Pemilih tidak melihat dia dengan label partai, tetapi melihat kebijakan dan pesannya untuk mengguncang status quo di Washington,” lanjut Miller. (AP/AFP/ADH)