DETROIT, KAMIS— Mantan wakil presiden yang kini menjadi bakal calon Presiden Amerika Serikat, Joseph R Biden, sukses menangkis serangan bertubi dalam debat bakal calon presiden yang akan diusulkan Partai Demokrat. Ia juga menegaskan kesuksesannya selama mendampingi Barack Obama.
Biden tampil dalam debat putaran kedua Partai Demokrat, Rabu (31/7/2019) malam waktu Detroit, AS, atau Kamis siang WIB. Selain Biden, hadir bakal calon lain, seperti Kamala Harris, Cory Booker, Julian Castro, dan Wali Kota New York Bill de Blasio.
Booker mengkritik Biden karena mendukung undang- undang tindak pidana pada 1994 kala masih menjadi anggota parlemen. UU itu dituding menjadi penyebab penahanan massal orang kulit hitam AS. Ia juga menyerang Biden karena terus mengaitkan diri dengan Obama.
”Anda melibatkan Presiden Obama lebih dari siapa pun dalam kampanye ini,” ujarnya.
Sementara Harris menyerangnya dengan isu jaminan kesehatan. Ia menyebut Biden tidak akurat menggambarkan soal sistem jaminan kesehatan. Bahkan, ia menuding sistem yang digambarkan Biden menyebabkan jutaan orang tidak terjamin.
Harris juga menuding Biden rasis selama menjadi senator. Biden pernah dekat dengan kelompok kulit putih yang menginginkan pemisahan layanan dengan kulit hitam. ”Seandainya pemisahan itu berlanjut, saya tidak akan menjadi senator, Cory Booker tidak akan menjadi anggota senat, dan Barack Obama tidak akan dinominasikan untuk kedudukan yang dipegangnya,” kata Harris.
Biden membalas kritik-kritik itu dengan menyebutnya penuh omong kosong. Ia menyerang balik Harris dengan catatan tugas senator itu selama menjadi jaksa California.
”Kala Senator Harris menjadi jaksa selama 8 tahun di California, ada dua sekolah paling tersegregasi, di Los Angeles dan San Francisco. Saya tidak pernah melihat sekalipun dia berusaha mengatasi itu,” ujarnya.
Debat adalah salah satu rangkaian proses pemilihan presiden AS sejak dari partai hingga calon resmi terdaftar. Dalam dua rangkaian debat pertama Demokrat, seluruh bakal calon dihadirkan.
Untuk bisa hadir di debat ketiga pada September 2019, bakal calon harus didukung minimal 130.000 donor pribadi atau punya elektabilitas minimal 2 persen. Debat membantu kader mengenali bakal calon mana yang akan didaftarkan partai ke komisi pemilihan umum pada Juni 2020. (AP/REUTERS/RAZ)