Beda negara tidak pernah menjadi hambatan bagi warga Batam, Kepulauan Riau, untuk melawat ke Malaysia atau Singapura. Mereka terbiasa mendatangi kedua jiran itu untuk berbagai keperluan.
”Dari kecil sudah sering ke Singapura dan Johor Bahru (Malaysia). Dulu orang Belakang Padang mendayung perahu sendiri untuk mampir ke Singapura,” kata Syamsinar (63), salah satu penduduk Pulau Belakang Padang, Batam.
Dulu, lawatan mudah karena kedekatan budaya dan perangkat hukum belum ketat. Kini, penjagaan perbatasan memang sudah ketat. Walakin, penduduk Batam masih bebas ke Malaysia-Singapura karena ada kebebasan berupa bebas visa ASEAN.
Karena itu, Syamsinar masih kerap ke Singapura dan Johor Bahru sampai sekarang. Tentu saja tidak berperahu. Ia naik kapal komersial Batam-Johor Bahru yang berlayar beberapa kali sehari. Hanya butuh dua jam berlayar, feri akan membawa Syamsinar dari Batam ke Johor Bahru.
Belanja
Di sana, setiap pekan Syamsinar berbelanja aneka perlengkapan busana Melayu. Songket Trengganu, baju teluk belanga atau kurung, hingga celana dibeli di Johor, lalu dijual lagi di Belakang Padang. ”Bapak saya orang Melaka, saya punya banyak saudara di Malaysia. Bahasa mereka mirip-mirip dengan kita, kalau ke sana rasanya macam balik kampung saja,” kata Syamsinar.
Belanja juga jadi alasan Emilna (31) rutin ke Singapura. ”Singapura itu barang model baru keluar lebih dulu dan diskonnya parah. Jadi, aku ke sana untuk jalan-jalan sekaligus cari uang,” ujar pekerja di salah satu perusahaan swasta di Batam itu.
Selain untuk diri sendiri, ia belanja untuk orang lain. Ia membelikan berbagai barang, mulai dari kosmetik, pakaian, sepatu, hingga sepeda. Semua belanjaan itu membuat koper-kopernya penuh setiap kali pulang dari Singapura. ”Aku enggak pernah merasa takut atau khawatir waktu belanja di Singapura. Di sana, orangnya welcome banget, lingkungannya juga aman dan tertib,” katanya.
Bukan hanya orang Batam yang belanja di Singapura atau Johor Bahru. Sebagian orang Singapura juga rutin berbelanja di Batam. Harga sejumlah produk memang lebih murah di Batam. Selain itu, produk yang dijual di Indonesia belum tentu ada di Johor Bahru atau Singapura.
Karena itu, tiap akhir pekan, sebagian penumpang kapal tujuan Johor Bahru dan Singapura membawa kantong plastik dengan cap pasar swalayan di Indonesia. Mereka membeli sabun, pewangi ruangan, sampai makanan ringan. Tentu, ada juga yang membeli baju. (NDU/RAZ)