BRUSSELS, SENIN — Di antara sejumlah kesulitan yang dikhawatirkan akan muncul jika Inggris mengambil opsi Brexit tanpa kesepakatan, kelangkaan obat merupakan hal yang paling mengkhawatirkan.
Para ahli kesehatan Inggris mengingatkan, kelangkaan sejumlah jenis obat bisa semakin memburuk, baik di Inggris maupun di Eropa, jika Brexit terjadi tanpa kesepakatan.
Jika pekan lalu perusahaan-perusahaan makanan mengkhawatirkan Inggris akan kesulitan bahan makanan segar, seperti sayuran dan buah-buahan, apabila terjadi Brexit tanpa kesepakatan, kemarin, Senin (12/8/2019), perusahaan-perusahaan farmasi juga mengungkapkan hal serupa.
Setiap bulan, sekitar 45 juta paket obat dikapalkan dari Inggris ke Uni Eropa (UE) dengan nilai perdagangan sekitar 12 miliar poundsterling pada 2016.
Setiap bulan, sekitar 45 juta paket obat dikapalkan dari Inggris ke Uni Eropa (UE) dengan nilai perdagangan sekitar 12 miliar poundsterling pada 2016.
Situasi ini akan berubah drastis jika terjadi Brexit tanpa kesepakatan. Bertambahnya pengawasan di perbatasan dan pelabuhan akan mengganggu aliran obat dan komponen kimiawi yang dibutuhkan untuk memproduksi obat.
”Meskipun kami telah mempersiapkan secara intensif setiap skenario, Brexit tanpa kesepakatan akan mengganggu rantai pasokan obat di seluruh UE,” kata Andy Powrie Smith, pejabat di Federasi Eropa untuk Industri Farmasi dan Asosiasi.
Harga mahal
Di Inggris, Brexit tanpa kesepakatan akan membuat Inggris kehilangan kesempatan supervisi ataupun uji coba klinis karena proses itu akan dilakukan di UE. Akibatnya, industri farmasi lokal akan terdampak dan harga obat menjadi mahal.
Sebaliknya, negara-negara Eropa akan mengalami kesulitan logistik untuk obat yang diimpor dari Inggris. ”Akan ada sejumlah masalah dan keterlambatan, tetapi kami yakin bisa mengatasinya,” kata Eric van Neuten, pedagang grosir obat-obatan di Belgia.
Badan Obat Eropa (EMA) yang mengatur regulasi dan izin obat di Eropa masih kesulitan memprediksi dampak Brexit tanpa kesepakatan, Namun, EMA yakin, UE sudah siap mengantisipasi hal itu. UE, misalnya, telah melakukan otorisasi terhadap 400 jenis obat yang membutuhkan kliring jika Inggris keluar dari UE.
Persoalan juga muncul untuk obat-obatan yang diotorisasi di level nasional (negara di UE). Sedikitnya ada 6.000 jenis obat yang harus memperoleh lisensi baru pasca-Brexit. Belanda, misalnya, pada Februari lalu mengumumkan, 50 jenis obat ”sangat penting” terancam kelangkaan jika terjadi Brexit tanpa kesepakatan. Meski demikian, kemarin, juru bicara Departemen Kesehatan Belanda mengumumkan telah berhasil mengatasi sebagian besar persoalan.
Sebetulnya saat ini pun sejumlah negara di UE mengalami kelangkaan sejumlah obat karena faktor produksi, aturan, dan distribusi. Menurut Kelompok Farmasi UE, vaksin merupakan jenis obat-obatan yang paling sering mengalami kelangkaan. (REUTERS)