Perabot dan Desain Interior Indonesia Dipamerkan di Perancis
Keikutsertaan Indonesia dalam ajang Maison et Objet Paris 2019 di Perancis diharapkan bisa meningkatkan ekspor perabot dan desain interior Indonesia ke pasar Eropa.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memamerkan perabot dan desain interior kontemporer dalam ajang Maison et Objet Paris 2019 di Perancis. Keikutsertaan Indonesia dalam salah satu pameran kreasi desain interior atau seni gaya hidup terbesar di Eropa itu diharapkan bisa meningkatkan ekspor perabot dan desain interior Indonesia ke pasar Eropa.
Maison et Objet Paris berlangsung pada 6-10 September 2019. Pameran ini digelar rutin sejak 1995.
Untuk gelaran tahun ini, sebanyak 24 desainer Indonesia memamerkan karyanya di Paviliun Indonesia yang bertema ”Tropical Living”.
Kehadiran Paviliun Indonesia ini merupakan hasil kerja sama antara Badan Ekonomi Kreatif, Himpunan Desainer Interior Indonesia, dan KBRI Paris.
Paviliun Indonesia menghadirkan merek-merek terkemuka, seperti AIEVL, Alfath Kurniadi, Bermock, Budi Pradono, Bika, Conture, Djalin, Du’anyam, Dua Lighting, Juno Home, Kandura, Kayou, Moire Rugs, Keratons, Nouvwerks, Pala Nusantara, Rattan of Indonesia, Roa, Siji, Spedagi, Supper Rattan, Threadapeutic, UMA Design, dan Vivere.
”Produk yang ditampilkan dalam pameran merupakan bagian kecil dari hasil desainer Indonesia yang modern, kreatif, inovatif, dan berkualitas tinggi. Produk yang dihasilkan juga dibuat dari proses yang berkelanjutan untuk menjaga lingkungan,” kata Duta Besar Indonesia untuk Perancis Arrmanatha Nasir saat pembukaan Paviliun Indonesia, Jumat, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Kompas, Sabtu (9/7/2019).
Arrmanatha melanjutkan, kehadiran Indonesia di Perancis dan Eropa dapat diperkuat melalui peningkatan ekspor produksi industri kreatif, seperti desain interior dan perabot.
Indonesia pun akan terus mendorong pembeli dari Perancis dan negara-negara lain di Eropa untuk meningkatkan impor furnitur dari Indonesia.
KBRI Paris menyebutkan, Perancis dan Uni Eropa merupakan salah satu penghasil sekaligus konsumen perabot terbesar dunia. Konsumsi perabot dari Eropa diperkirakan 1,5 persen hingga 2 persen dari daya beli per kapita yang bernilai 2,8 triliun dollar AS.