Puluhan koki Muslim Indonesia berlaga dalam kontes memasak di Seoul, Korea Selatan. Para koki ini memperkenalkan budaya kuliner warga Muslim Indonesia dan mengasah keterampilan berwirausaha.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Puluhan koki Muslim Indonesia berlaga dalam kontes memasak di Seoul, Korea Selatan. Para koki ini memperkenalkan budaya kuliner warga Muslim Indonesia dan mengasah keterampilan berwirausaha.
Kedutaan Besar RI di Seoul bersama Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Seoul mengadakan Kontes Masak Juru Masak Masjid Indonesia pada Minggu (22/9/2019). Kontes masak ini menjadi salah satu rangkaian dalam Festival Indonesia 2019 yang diselenggarakan pada 20-22 September 2019.
”Selain mengobati rasa rindu para warga negara Indonesia, para juru masak itu secara tidak langsung juga menjadi agen promosi budaya kuliner Indonesia di Korsel,” ujar Duta Besar RI untuk Korsel Umar Hadi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (23/9/2019).
Para juru masak itu secara tidak langsung menjadi agen promosi budaya kuliner Indonesia di Korsel.
Menurut Umar, mereka juga menyajikan masakan kepada warga Muslim setempat dan sejumlah negara yang menjadi jemaah di Masjid Indonesia. Di Korsel terdapat lebih dari 50 masjid Indonesia.
Mayoritas biaya pembangunan masjid berasal dari dana swadaya masyarakat Indonesia yang sebagian besar berstatus sebagai pekerja migran. ”Tidak mengherankan jika peran koki di masjid Indonesia sangat penting dalam perayaan keagamaan di Korsel,” kata Umar.
Dalam kontes masak itu, para koki menyajikan tiga menu, yakni soto betawi, nasi goreng kimchi, dan mi khas Korea, japchae. Tiga juri profesional dihadirkan dalam kontes tersebut. Mereka adalah pakar kuliner Indonesia William Wongso, koki selebritas dari Korsel Jia Choi, dan koki dari Korsel Lee Ha Yeon.
”Melalui ajang ini, para peserta diharapkan bisa mendapatkan kepercayaan diri untuk berwirausaha dengan membuka restoran ataupun bisnis kuliner lainnya. Poin utama adalah bagaimana menciptakan peluang usaha,” kata Umar Hadi.
Melalui ajang ini, para peserta diharapkan bisa lebih percaya diri untuk berwirausaha dan membuka restoran ataupun bisnis kuliner lainnya.
Masakan Indonesia sudah mulai banyak diminati oleh warga Korsel. Banyak restoran Indonesia bertebaran di Korsel sehingga menjadi tiang penyangga utama promosi kuliner Indonesia.