B Josie Susilo Hardianto dan FX Laksana Agung Saputra dari New York, AS
·3 menit baca
Presiden Iran Hassan Rouhani memanfaatkan sesi debat sidang Majelis Umum PBB untuk menangkis kecaman Presiden AS Donald Trump.
NEW YORK, KOMPAS —Hari kedua sesi debat dalam sidang Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB, New York, AS, diwarnai penegasan sikap Iran atas langkah-langkah Amerika Serikat di kawasan Teluk dan Timur Tengah. Dalam pidato di depan sejumlah pemimpin negara, Rabu (25/9/2019), Rouhani mengatakan, Iran tidak akan menoleransi intervensi provokatif pihak-pihak asing. Satu kesalahan tunggal berpotensi memicu ”kebakaran besar”.
Ia menyatakan, selama sanksi-sanksi yang dijatuhkan tetap berlaku, Teheran tak akan berdialog atau menegosiasikan program nuklir Iran.
”Kami akan menanggapi dengan tegas segala bentuk pelanggaran dan pelanggaran keamanan serta integritas teritorial kami,” kata Rouhani.
Negara penanda tangan kesepakatan nuklir Iran 2015, kecuali Rusia dan China, mendesak Iran mau merundingkan ulang kesepakatan nuklir itu, termasuk program rudal dan isu keamanan kawasan. Selain tiga negara tersebut, kesepakatan nuklir itu ditandatangani AS, Inggris, Jerman, dan Perancis. AS secara sepihak telah menarik dari kesepakatan itu.
Menurut Rouhani, solusi alternatif dan tepat untuk Iran adalah memperkuat konsolidasi di antara semua negara yang memiliki kepentingan bersama di Teluk Persia dan wilayah Hormuz. Rouhani mengundang negara-negara mitra untuk bersama-sama membangun ”koalisi harapan” guna mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan bersama, serta meningkatkan kesalingmengertian.
Prakarsa ini, kata Rouhani, mencakup kerja sama menjaga pasokan kolektif keamanan energi, kebebasan navigasi, serta pengangkutan minyak dan sumber daya lain ke dan dari Selat Hormuz dan sekitarnya.
Penegasan Rouhani dalam pidato itu tampak menjawab pernyataan Presiden Trump yang berbicara sehari sebelumnya. Dalam pidatonya, Trump mengecam Iran yang disebutnya sebagai rezim represif yang turut memicu perang di Suriah dan Yaman.
Pada hari yang sama Rouhani berpidato di PBB, Trump mengumumkan larangan bagi pejabat senior Iran dan keluarganya secara langsung masuk AS sebagai imigran atau non-imigran. Belum jelas, apakah kebijakan itu akan memengaruhi para diplomat Iran di PBB.
Menurut kesepakatan PBB 1947, AS diminta memberi akses bagi diplomat asing ke PBB. Namun, AS menyatakan bisa menolak memberi visa atas pertimbangan ”keamanan, terorisme, dan kebijakan luar negeri”.
Dialog pemimpin
Di sela-sela sesi debat umum, Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapat kehormatan menjadi moderator bersama dengan Menteri Luar Negeri dan Promosi Perdagangan Malta, Carmelo Abela, dalam acara Leaders Dialoque. Dialog ini memfokuskan pembahasan pada langkah-langkah mencapai target pembangunan berkelanjutan dalam Visi 2020-2030.
Dalam sesi dialog ke-4 bertajuk ”Melokalkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapat kesempatan berpidato. Risma mengemukakan langkah-langkah yang sedang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.