Di tengah ancaman kekerasan kelompok Taliban, Afghanistan menggelar pemilu presiden, Sabtu (28/9/2019). Pemerintah Afghanistan mengerahkan sekitar 100.000 tentara dan polisi untuk menjaga tempat-tempat pemungutan suara.
Oleh
Elsa Emiria Leba
·2 menit baca
KABUL, JUMAT — Di tengah ancaman kekerasan kelompok militan Taliban, Afghanistan menggelar pemilu presiden, Sabtu (28/9/2019). Pemerintah Afghanistan mengerahkan lebih dari 100.000 tentara dan polisi untuk menjaga tempat-tempat pemungutan suara.
Pemilu presiden (pilpres) Afghanistan diikuti 18 kandidat, dua di antaranya Presiden Ashraf Ghani (70) dan Kepala Eksekutif Pemerintah Abdullah (59).
”Rakyat Afghanistan akan mempertahankan suara mereka yang bebas dan adil. Saya tahu mereka akan melindungi demokrasi. Kelompok garis keras tidak dapat mengalahkan semangat kebebasan dan keinginan untuk maju yang melekat pada rakyat Afghanistan,” kata Ghani dalam kampanye, Jumat (27/9/2019).
Sebanyak 9,67 juta dari sekitar 34 juta warga Afghanistan terdaftar sebagai pemilih. Pemerintah Afghanistan mengalokasikan dana 90 juta dollar AS dan menerima sumbangan internasional 59 juta dollar AS untuk menggelar pemilihan dalam 29.500 TPS di 34 provinsi.
Selama satu dekade terakhir, pilpres di Afghanistan diwarnai intimidasi dan kekerasan yang dilakukan kelompok Taliban. Kelompok itu kini menguasai hampir separuh wilayah Afghanistan.
Direktur Jenderal Operasional dan Perencanaan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Abdul Moqim Abdulrahimzai mengatakan, seluruh aparat keamanan dalam status siaga tinggi, termasuk di wilayah-wilayah rentan serangan. Mereka bersiap menetralkan, menangkap, dan menghancurkan serangan selama pilpres berlangsung.
Sekitar 1.500 TPS akan ditutup di sejumlah lokasi karena dikuasai Taliban dan milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS).
Dalam pilpres kali ini, Taliban telah mengancam melancarkan bom bunuh diri dan meluncurkan serangan roket. Sekitar 170 warga sipil tewas dan 300 orang terluka dalam serangan Taliban menjelang pemilu.
Pekan lalu, Taliban meledakkan dua bom bunuh diri terpisah yang menewaskan hampir 50 orang, salah satu serangan menarget Ghani.
Taliban telah memperingatkan guru, pelajar, dan pekerja agar tidak mengikuti pilpres. Kebanyakan TPS berada di kawasan sekolah. Mereka juga akan menutup jalan besar dan kecil pada hari pemungutan suara.
Pasukan AS akan memberikan bantuan udara bagi pasukan Afghanistan selama pemilu berlangsung. Hasil perhitungan awal bisa diketahui pada 17 Oktober, sedangkan hasil penghitungan akhir pada 7 November. (REUTERS/AP)