Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan verbal terhadap kubu Partai Demokrat yang terus bergerak melancarkan upaya pemakzulan atas dirinya.
Oleh
·2 menit baca
WASHINGTON, SENIN — Presiden Amerika Serikat Donald Trump melancarkan serangan verbal terhadap kubu Partai Demokrat yang terus bergerak melancarkan upaya pemakzulan atas dirinya. Trump pun bersikukuh ingin bertemu langsung dengan pembisik yang dinilainya mengarang cerita palsu tentang pembicaraan teleponnya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam unggahannya melalui media sosial Twitter, Senin (30/9/2019) pagi waktu AS, Trump menyebut sosok Adam Schiff, anggota Partai Demokrat yang juga Ketua Komite Intelijen pada Dewan Perwakilan Rakyat AS. Trump menuduh Schiff telah berbohong kepada Kongres AS dan berkhianat kepada negara AS.
”Kebohongannya dibuat dengan cara yang paling terang- terangan dan seram yang pernah terjadi di ruang yang agung. Dia menulis dan membaca hal-hal buruk, lalu mengatakan semua itu keluar dari mulut Presiden AS,” kata Trump.
Bahkan, beberapa saat kemudian, dia meminta pihak berwenang menangkap Schiff karena telah berkhianat. Ia menyebut pernyataan Schiff palsu dan mengerikan. Menurut dia, semua hal itu tak ada hubungannya dengan pembicaraan telepon antara dirinya dan Zelensky.
Trump juga menyampaikan keinginannya bertemu langsung dengan pihak-pihak yang disebutnya sebagai penuduh sekaligus pembisik informasi yang menurut dia sebagian besar tidak benar. ”Apakah orang itu memata-matai Presiden AS? Ada banyak konsekuensinya!” katanya.
Schiff menyatakan bahwa Kongres AS bertekad mendapatkan akses panggilan telepon Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin dunia lainnya.
Schiff menyatakan bahwa Kongres AS bertekad mendapatkan akses panggilan telepon Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin dunia lainnya. Ia menyiratkan keprihatinan sekaligus kekhawatiran bahwa presiden dari Partai Republik itu mungkin membahayakan keamanan nasional AS.
”Saya pikir kebutuhan terpenting di sini adalah untuk melindungi keamanan nasional AS dan melihat dalam percakapan dengan para pemimpin dunia lainnya—dan khususnya dengan Putin—bahwa presiden juga merusak keamanan kita dengan cara yang secara pribadi akan dimanfaatkan demi kampanyenya,” kata Schiff.
Kubu Demokrat, pekan lalu, meluncurkan penyelidikan menuju pemakzulan atas Trump setelah ada pengaduan dari individu dalam komunitas intelijen AS. Dugaannya adalah Trump meminta campur tangan Ukraina dalam pemilihan 2020 demi keuntungan politiknya sendiri.
Dari Ukraina, Zelensky memilih bergeming untuk memberikan transkrip pembicaraan telepon Zelensky-Trump pada 25 Juli 2019. Zelensky menilai salah jika dirinya membagikan informasi transkrip ataupun ringkasan pembicaraannya dengan Trump.
”Sebelum di kepresidenan saya tidak pernah menjadi diplomat, saya punya banyak obrolan dalam hidup dan akan demikian seterusnya,” katanya.