BEIJING, KAMIS — Jumlah orang superkaya di China turun untuk pertama kali secara beruntun dalam dua tahun sejak tahun 2002. Selain diduga karena efek dari perang dagang, penurunan itu terjadi di tengah upaya Pemerintah China menyeimbangkan perekonomian dan upaya mengurangi utang sektor swasta yang menggunung.
Merujuk pada data yang disajikan pada Laporan Hurun 2019, jumlah warga superkaya di China tahun ini 1.819 orang. Jumlah itu turun dari tahun lalu yang mencapai 1.893 orang. Orang-orang yang masuk dalam daftar itu adalah mereka yang memiliki kekayaan 2 miliar yuan (281 juta dollar AS) atau lebih.
Laporan Hurun adalah salah satu publikasi yang diluncurkan Hurun Report Inc. Lembaga ini didirikan sebagai unit penelitian pada tahun 1999 oleh akuntan Inggris, Rupert Hoogewerf, di Shanghai, China.
”Ini adalah pertama kalinya dalam 21 tahun mereka yang termasuk dalam daftar orang terkaya Hurun menyusut selama dua tahun berturut-turut,” kata Hoogewerf.
”Tahun-tahun lainnya di mana jumlah orang superkaya turun—dan itu pun tipis jumlahnya—adalah tahun 2008 pada saat krisis keuangan global dan pada 2002 setelah gelembung sektor teknologi pecah,” kata Hoogewerf.
Menariknya, di tengah menurunnya jumlah orang superkaya di China, jumlah rata- rata kekayaan bersih 1.800 warga superkaya di negeri itu tumbuh 10 persen, naik sekitar 10 persen secara tahunan, menjadi 1,4 miliar dollar AS. Fakta itu merefleksikan pentingnya pasar konsumen China di tengah perang dagang AS-China yang menekan ekspor China.
Hoogewerf menambahkan, pelaku usaha sektor tradisional, seperti manufaktur dan real estat, telah menderita ketika perusahaan ”terjebak dalam terlalu banyak utang”. Akibatnya, kekayaan bersih orang-orang yang ada di sektor itu pun terimbas.
”Hampir 40 persen dari mereka yang ada dalam daftar kaya dua tahun lalu telah menurun,” katanya. ”Itu bagian dari keputusan yang sangat disadari Pemerintah China untuk mencoba dan merestrukturisasi ekonominya.”
Para jutawan yang menghasilkan aset dalam bidang teknologi informasi, farmasi, dan pendidikan pun menggantikan posisi sejumlah figur lama di sektor lainnya. Jack Ma, pendiri raksasa e-commerce Alibaba yang mundur pada September, mempertahankan posisi teratas di China sebagai orang paling kaya. Kekayaan pribadinya mencapai 39 miliar dollar AS.
Dia diikuti Pony Ma, Kepala Eksekutif Tencent. Ia memiliki kekayaan 37 miliar dollar AS. Posisi taipan real estat Wang Jianlin—salah satu orang terkaya di China, yang menempati urutan teratas pada tahun 2017—harus melorot setelah kekayaannya anjlok sekitar separuh menjadi 17 miliar dollar AS. (AFP/AP)