Mantan Dubes RI untuk Italia dan Wartawan ”Kompas”, Berpulang
Mantan Duta Besar RI untuk Italia dan wartawan harian ”Kompas” August Parengkuan meninggal dunia pada Kamis (17/10/2019) pukul 05.50. August adalah sosok pekerja keras saat bekerja di ”Kompas”.
Oleh
ayu pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mantan Duta Besar RI untuk Italia August Parengkuan meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019) pukul 05.50. Mantan wartawan harian Kompas ini berpulang di usia ke-76.
August akan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat, hingga akhir pekan ini. August baru akan dimakamkan di San Diego Hills Memorial Park, Jawa Barat, pada Minggu (20/10/2019).
Keponakan August, Kikin, mengatakan, jenazah August akan diberangkatkan dari kediamannya di Jalan Duku Patra, Kuningan, Jakarta. Jenazahnya diperkirakan tiba di Rumah Duka Sentosa pada pukul 15.00.
”Beliau disemayamkan sampai hari Minggu karena masih menunggu kedua anaknya yang berada di Amerika Serikat,” kata Kikin ketika ditemui di Rumah Duka Sentosa, Kamis siang.
Kikin menceritakan, kabar meninggalnya August cukup mendadak dan mengagetkan karena tidak mengalami sakit yang parah sebelumnya. ”Sebenarnya enggak sakit parah. Pada Rabu malam, August hanya sakit perut dan dibawa ke ICU Rumah Sakit Medistra. Sekitar pukul 06.00 Kamis ini, beliau sudah berpulang. Semuanya kaget karena pikir sakitnya biasa saja,” tuturnya.
Kikin menduga August meninggal dunia karena faktor usia. Sebelumnya, August memang pernah mengalami gangguan ginjal. ”Kalau usia, penyakitnya bisa merembet ke mana-mana,” ujar Kikin.
Kabar duka tersebut juga mengagetkan sejumlah wartawan senior harian Kompas yang sempat bertemu August pada awal pekan ini. Agnes Aristiarini, misalnya, sempat bertemu August pada Selasa (15/10) di kantor harian Kompas.
”Saya baru saja bertemu Mas August Selasa pagi kemarin di Penerbit Buku Kompas lantai empat. Kebetulan saya lagi cari buku untuk Kompas Institute. Malah akhirnya kami mengobrol berempat dengan Mas Larto dan Patris. Selamat jalan Mas August,” ujar Agnes.
August terakhir menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Italia periode 2012-2017. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana dan Wakil Pemimpin Redaksi Kompas.
”Karena memiliki pengalaman sebagai wartawan, Om August pandai dalam menyampaikan sesuatu dan enak kalau mau diskusi mengenai apa pun karena pengetahuannya yang luas. Kalau ngajarin juga enak karena penyampaiannya bagus. Suka kasih contoh,” tutur Kikin.
Flamboyan dan pekerja keras
Setelah menyelesaikam tugasnya sebagai Dubes RI untuk Italia, August diceritakan aktif berkegiatan di bidang seni. ”Karena suka lukisan yang cantik, beliau pernah jadi pengurus salah satu pameran lukisan di sebuah galeri,” ujar Kikin.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Ninuk Mardiana Pambudy menceritakan August sebagai sosok pekerja keras saat bekerja di Kompas. ”Flamboyan, tetapi die hard-nya Kompas. Apalagi, soal konten. Dia teliti membaca semua isi koran sebelum terbit. Tanpa basa-basi, dia akan cabut berita atau artikel kalau dianggap bisa merugikan Kompas,” ujarnya.
August sebagai sosok pekerja keras saat bekerja di Kompas. Flamboyan, tetapi die hard-nya Kompas.
Meskipun tegas dan kontroversial, August memiliki kemampuan bergaul yang menurut Ninuk lumayan supel. ”Terutama di kalangan diplomat. Sedih dengar dia pergi. Sejak kembali dari Italia, Mas August kelihatan kurang sehat,” ujarnya.