Pemerintah bersiap mendorong ekspor sejumlah produk unggulan Nusa Tenggara Timur. Kawasan Asia Pasifik dan Afrika menjadi pasar potensial bagi produk-produk dari NTT.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah bersiap mendorong ekspor sejumlah produk unggulan Nusa Tenggara Timur. Kawasan Asia Pasifik dan Afrika menjadi pasar potensial bagi produk-produk dari NTT.
Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika telah bertemu dengan Pemerintah Provinsi NTT untuk membahas isu seputar diplomasi ekonomi Indonesia pada Senin (4/10/2019). Rombongan Kemenlu dipimpin Sekretaris Ditjen Aspasaf Rossy Verona dan diterima Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Pemprov NTT Semuel Rebo serta Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Setda Pemprov NTT Lery Rupidara.
”Tujuan tatap muka dengan Pemprov NTT yakni untuk menggali sejumlah komoditas lokal di NTT yang berpotensi untuk diekspor ke sejumlah negara. Kemenlu siap membantu memfasilitasi Pemprov NTT dalam hal penetrasi pasar dan promosi produk unggulan NTT melalui berbagai pameran perdagangan dan perwakilan Indonesia di seluruh dunia,” ujar Rossy melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (5/10/2019).
Rossy melanjutkan, agar layak diekspor, produk tersebut harus memenuhi standar dan aturan perdagangan internasional, seperti standar kesehatan, keamanan, keselamatan, dan penggunaan bahasa Inggris di kemasan. Selain itu, untuk meningkatkan daya saing, pengolahan produk harus ramah lingkungan dan tidak menggunakan tenaga kerja di bawah umur.
”Selain itu, juga perlu disusun suatu narasi yang membedakan produk unggulan NTT dengan yang lain, yakni sesuatu yang unik dan menonjolkan kearifan lokal di NTT. Pasar di kawasan Aspasaf sangat potensial dan terbuka bagi produk unggulan NTT,” kata Rossy.
Lery menambahkan, NTT memiliki sejumlah produk unggulan yang sudah diekspor ke sejumlah negara, antara lain kopi, cokelat, garam, jambu mete, rumput laut, perikanan, dan tenun ikat. Produk-produk ini telah diekspor ke China, Argentina, Jepang, Australia, Timor Leste, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan beberapa negara di Eropa. Selain itu, komoditas unggulan lain, yakni daun kelor, juga akan diekspor ke Jepang.
Mendorong masyarakat
Pemprov NTT tengah mencanangkan program Masyarakat Ekonomi NTT sebagai salah satu upaya menciptakan NTT sebagai provinsi eksportir layaknya Jawa Timur dan Bali. Pemprov NTT juga telah bekerja sama dengan Pemprov NTB dan Bali untuk menyelenggarakan kegiatan Sunda Kecil Expo pada 14-17 November 2019 di Kupang sebagai salah satu strategi promosi potensi daerah.
Kepala Kantor Pemasaran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Denpasar Muhammad Tito Septiarto menyampaikan, LPEI bersedia mendorong peningkatan ekspor produk unggulan NTT. ”LPEI siap membantu pembiayaan dan jasa konsultasi ekspor serta program pengembangan kapasitas bagi para pelaku UMKM di wilayah NTT dalam bentuk KURBE (Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor),” ucapnya.