Venesia Alami Banjir Besar Tiga Kali dalam Sepekan
Fenomena terjadinya tiga kali banjir dalam sepekan juga tidak biasa. Sejak 1872, banjir dengan level di atas 1,5 meter tidak pernah terjadi bahkan dalam dua kali dalam setahun.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·4 menit baca
VENESIA, SENIN — Kota Venesia, Italia, mengalami bencana banjir dengan level air tertinggi untuk ketiga kalinya dalam sepekan terakhir. Kota yang terkenal dengan kanal ini berada dalam status darurat.
Venesia kembali dihantam banjir dengan level air tertinggi ketiga pada Minggu (17/11/2019). Pihak berwenang mencatat, gelombang banjir yang muncul setelah pukul 13.00 waktu setempat ini mencapai ketinggian air 1,5 meter.
Banjir ketiga itu tidak setinggi banjir lain yang terjadi dalam satu pekan terakhir. Namun, ketinggian air masih termasuk kategori berbahaya. Banjir pada Selasa pekan lalu berketinggian mencapai 1,87 meter sehingga tercatat sebagai level tertinggi dalam 53 tahun terakhir.
Fenomena terjadinya tiga kali banjir dalam sepekan juga tidak biasa. Sejak 1872, banjir dengan level di atas 1,5 meter tidak pernah terjadi, bahkan dalam dua kali dalam setahun.
”Air sudah berhenti meninggi. Besok semua sekolah akan dibuka. Formulir yang dapat digunakan warga dan bisnis untuk mengklaim kerusakan akan segera tersedia,” cuit Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro dalam akun media sosialnya.
Sejumlah lokasi wisata sempat ditutup, termasuk alun-alun bersejarah Piazza San Marco atau Basilika San Marco. Pihak berwenang menumpuk karung pasir di berbagai titik strategis untuk mencegah air yang mengandung garam masuk ke ruang bawah tanah.
Menjelang sore hari, ketinggian air akhirnya turun menjadi kurang dari 1 meter. Kerusakan akibat air yang mengandung garam diperkirakan mencapai lebih dari 1 miliar dollar AS.
Para wisatawan yang mengenakan sepatu bot karet tinggi sibuk memotret pemandangan banjir. Pemilik toko di kawasan Basilika San Marco mengosongkan toko atau menaruh barang di tempat tinggi. Beberapa toko lainnya menggunakan vakum air dan alat pel untuk mengantisipasi kedatangan air.
”Kami membuat reservasi minggu ini sebelum banjir dan telah membayar. Alih-alih perjalanan romantis, kami memiliki perjalanan yang penuh petualangan,” tutur seorang wisatawan, Luca D’Acunto (28), mengenai rencana bersama rekannya, Giovanna Maglietta.
Museum Correr merupakan salah satu tempat yang tetap buka di tengah banjir. Museum ini terletak berhadapan dengan Basilika San Marco. Para wisatawan terlihat tetap menikmati kunjungan mereka.
Status darurat
Sebanyak 280 relawan sipil dikerahkan untuk membantu sesuai kebutuhan. Mereka muncul di berbagai lokasi penting, seperti Conservatory of Music Benedetto Marcello, guna membantu menyelamatkan naskah-naskah berharga.
Pejabat Italia telah menyatakan Venesia berada dalam status darurat. Venesia dinyatakan mulai tenggelam ke dalam lumpur dan menghadapi naiknya permukaan laut akibat perubahan iklim.
Banjir ini menimbulkan perdebatan baru tentang proyek pertahanan banjir Venesia, yaitu Proyek Mose. Proyek ini berfungsi menciptakan sistem penghalang bawah air. Sayangnya, korupsi mengganggu proyek senilai 6,1 miliar dollar AS ini sehingga belum bisa beroperasi setelah lebih dari 16 tahun konstruksi. Proyek Mose seharusnya beroperasi pada 2011.
”Kami tidak mengira air akan menjadi sangat tinggi. Kami yang harus membayar karena Proyek Mose tidak selesai,” ujar Guido Fulgenzi, pemilik kafe di sekitar Basilika San Marco.
Kota lain
Kota-kota lainnya di Italia turut dilanda serangkaian fenomena alam lainnya, antara lain meningkatnya ketinggian sungai, angin kencang, dan longsor luar musim di Pegunungan Alpen. Banjir juga menghajar kota-kota lainnya.
Di Pisa, para pekerja membentengi jalan dengan kantong-kantong pasir karena permukaan Sungai Arno naik. Pihak berwenang menyatakan, ketinggian air naik mencapai level tertinggi di Pisa dan Florence sejak 1992. Dalam 24 jam, curah hujan mencapai 6,26 sentimeter dan kecepatan angin 76 kilometer per jam.
”Saya meminta warga untuk pulang dan tidak keluar. Jembatan ditutup sebagai tindakan pencegahan jika air dari Sungai Arno menyerbu tepian. Kantor dan toko Pisa diperintahkan tutup sampai Senin,” kata Wali Kota Pisa Michele Conti melalui siaran televisi pemerintah.
Tempat wisata Boboli Gardens di Florence tutup akibat ancaman pohon tumbang. Di Grosseto, sebanyak 2.000 orang diperintahkan mengevakuasi diri karena permukaan air Sungai Ombrone meninggi.
Beberapa politisi menyesalkan banjir di Venesia seakan mengurangi keadaan darurat di wilayah lainnya. ”Tidak ada wilayah (yang dianggap) kecil,” kata Luigi Di Maio, pemimpin Gerakan Lima Bintang, partai utama pemerintah. (AP/AFP)