Para Menteri Pertahanan ASEAN sepakat, konflik Amerika Serikat-China bisa menjadi masalah bagi kawasan. Apalagi, salah satu lokasi konflik itu adalah Laut China Selatan yang menghubungkan hampir seluruh negara ASEAN.
Oleh
KRIS MADA
·2 menit baca
Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Letnan Jenderal Kongcheep Tantravanich, mengatakan, isu itu dibahas dalam pertemuan para Menhan ASEAN dan menhan negara mitra ASEAN. ”Ada kesepakatan untuk bekerja sama dan membahas itu lebih mendalam,” ujarnya soal pertemuan, Minggu (17/11/2019), di Bangkok tersebut sebagaimana dikutip Bangkok Post.
”Potensi wilayah laut di Asia Tenggara akan sulit dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal jika tidak ada proteksi serta jaminan keamanan dan keselamatan dari setiap negara anggota ASEAN,” kata Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Tata perilaku
Menhan Singapura Ng Eng Hen dan Menhan Malaysia Mohammad Sabu menekankan pentingnya menyepakati tata perilaku di Laut China Selatan. Sampai sekarang, ASEAN dan China masih membahas aturan yang akan menjadi dasar tata perilaku itu.
Mohammad optimistis, aturan itu akan disepakati pada waktunya. ”ASEAN berharap itu dihormati,” katanya.
Ia tidak menampik, masalah di Laut China Selatan amat rumit. Semua pihak diminta tak melakukan tindakan apa pun yang memperburuk keadaan.
Sementara Ng tidak mau menyebut ada ketegangan di Laut China Selatan. Baginya, hanya ada potensi gesekan. ”Hal itu yang ingin diatasi,” katanya dalam pernyataan resmi Kemenhan Singapura.
Ia menekankan pentingnya membuka sebanyak mungkin saluran komunikasi di antara para pihak terkait. ”Akan semakin mudah menekan peluang salah paham,” ujarnya.
Ng menyebut, aturan tata perilaku di Laut China Selatan penting untuk menyelesaikan gesekan AS-China di wilayah tersebut.