Petugas kesehatan Samoa, sebuah negara di Pasifik, kewalahan menghadapi kasus campak yang telah menimbulkan korban jiwa.
Oleh
Adhitya Ramadhan
·2 menit baca
WELLINGTON, SELASA—Kasus campak di Samoa, sebuah negara di Pasifik, telah mencapai 2.437 kasus dengan jumlah korban meninggal mencapai 32 orang pada Selasa (26/11/2019). Sebanyak 28 korban di antaranya anak balita.
Petugas kesehatan kewalahan menghadapi situasi tersebut. Terlebih cakupan imunisasi di sana tergolong masih rendah.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Unicef, cakupan imunisasi campak pada bayi di Samoa turun dari 70 persen tahun 2013 menjadi di bawah 30 persen tahun 2018.
Pemerintah Samoa telah menyatakan status darurat sembilan hari yang lalu. Sekolah dan taman kanak-kanak ditutup. Anak-anak dilarang berada di luar rumah untuk mengurangi risiko tertular. Jumlah kasus campak telah bertambah lima kali lipat dalam seminggu terakhir dan tingkat kematiannya pun naik hingga tiga kali lipat.
Pemerintah Samoa pun telah menggelar program vaksinasi wajib untuk menekan penyebaran campak. Tenaga kesehatan disebar untuk mengirim vaksin campak.
Sejak kasus campak meningkat, sekitar 57.000 jiwa dari total penduduk Samoa 200.000 jiwa telah divaksin. Namun, Perdana Menteri Samoa Tuilaepa Malielegaoi mengatakan, setiap penduduk perlu divaksin. ”Telah banyak yang kami lakukan sampai saat ini, tetapi masih banyak yang perlu dikerjakan,” kata Malielegaoi, Senin (25/11) malam.
”Kami tidak bisa melonggarkan respons kami hingga semua orang divaksin.”
Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terkena campak. Campak umumnya menyebabkan ruam dan demam, tetapi bisa juga berakibat pada kerusakan otak dan kematian.
”Kami masih menghadapi masalah besar,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Samoa Leausa Take Naseri melalui video.
Di antara ribuan yang terkena campak, sebanyak 679 orang telah dirawat di rumah sakit. Sebagian besar sudah keluar dan masih menyisakan 183 orang yang dirawat.
Selain Samoa, Tonga, Fiji, dan Selandia Baru juga melaporkan adanya peningkatan kasus campak, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan di Samoa. (AFP/AP)