Tak Ada Lagi Pemisahan Laki-laki dan Perempuan Saat Santap Kuliner di Saudi
Dengan kebijakan baru ini, pelanggan perempuan dan lelaki di Arab Saudi bisa berada di ruangan sama saat menikmati santap kuliner di kafe-kafe atau restoran-restoran. Kebijakan baru ini bagian dari reformasi di Saudi.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
RIYADH, SELASA — Kedai makan dan minum di Arab Saudi tidak lagi menerapkan pemisahan ruangan lelaki dan perempuan. Kebijakan itu bagian dari perubahan yang terus bergulir di negara kerajaan tersebut.
Menteri Pemerintahan Kota dan Desa Arab Saudi Majid Al-Qasabi mengumumkan kebijakan baru itu pada Minggu (8/12/2019) di Riyadh. Kementerian Pemerintahan Kota dan Desa juga mempertimbangkan perluasan kebijakan itu di tempat-tempat umum lainnya.
Selama ini, setiap kedai harus punya minimal dua pintu masuk dan dua ruangan terpisah. Perempuan dan lelaki yang bukan dari satu keluarga dilarang berada dalam ruangan sama. Dengan kebijakan baru itu, pelanggan perempuan dan lelaki bisa berada di ruangan yang sama.
Kebijakan baru tersebut merupakan bagian dari perubahan 103 peraturan terkait reformasi Arab Saudi. ”Kebijakan itu bagus dan bisa melonggarkan banyak pembatasan. Keputusan ini bisa meningkatkan arus investasi, jumlah, dan ragam kedai makan,” kata Wali Kota Mekkah Mohammed Abdullah Al-Quwaihis, sebagaimana dikutip Arab News, salah satu dari puluhan media yang dekat dengan keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Salah seorang investor kedai minum, Nasser Al-Shalhoub, menyebut, kebijakan itu luar biasa. ”Terutama kami menghadapi masalah pembengkakan sewa karena harus membuat dua gerai untuk untuk dua bagian. Sekarang, kebijakan ini bisa memangkas biaya. Kebijakan ini akan menguntungkan kami, dan kedai akan terlihat lebih baik,” tuturnya.
Manajer salah satu restoran, Ruba Al-Harbi, menyebut kebijakan lama memicu pemborosan anggaran. ”Pemisahan tidak bisa dilakukan kala perempuan dan laki-laki bertemu di ruang terbuka di luar kedai. Saya pernah makan di beberapa restoran yang tidak menyediakan ruang terpisah dan semua baik-baik saja,” katanya.
Menurut Harbi, ada banyak masalah kala ruangan di kedai harus dipisah. ”Ruangan untuk keluarga biasanya sesak dan sulit mendapat kursi. Sementara ruangan khusus laki-laki selalu kosong. Sebab, jarang lelaki datang sendirian atau dalam rombongan seperti di ruangan keluarga,” tuturnya.
Memang, tidak semua pihak mendukung kebijakan baru tersebut. Sejumlah orang memprotes kebijakan itu dan menyebutnya bertentangan dengan aturan agama.
Orang muda Arab Saudi paling banyak mendukung kebijakan itu. Mereka menyatakan dukungan lewat media sosial.
Orang muda Arab Saudi paling banyak mendukung kebijakan itu. Mereka menyatakan dukungan lewat media sosial.
Orang muda memang menjadi target utama perubahan Arab Saudi yang didorong oleh Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. Sejak menjadi putra mahkota, ia terus mendorong perubahan agar negaranya terkesan lebih moderat dan ramah.
Pada 2017, Arab Saudi mengizinkan perempuan punya surat izin mengemudi (SIM) dan mengemudikan sendiri kendaraan. Sementara pada 2018, negara itu mengizinkan perempuan mengajukan akta kelahiran untuk anaknya. Selama ini, pengajuan hanya boleh dilakukan oleh pria.
Selanjutnya, Arab Saudi mengizinkan perempuan membuat paspor tanpa izin dari suami atau kerabat pria. Perempuan juga diizinkan melawat sendiri tanpa didampingi suami atau kerabat pria.
Riyadh juga mengizinkan lagi bioskop beroperasi. Sejumlah konser dan acara hiburan digelar terbuka di Jeddah, Riyadh, dan beberapa kota besar lain di Arab Saudi. Bahkan, Arab Saudi pernah menggelar konser BTS, kelompok boyband Korea Selatan yang tenar di sejumlah negara.