Pertemuan Putin-Zelensky Meredakan Ketegangan di Ukraina Timur
Meski belum solusi konkret yang bisa menghentikan konflik di Ukrainan timur, hasil pertemuan pertama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Paris menunjukkan perkembangan positif.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
Konflik bersenjata antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina di wilayah Ukraina timur masih jauh dari selesai. Dialog dalam pertemuan tatap muka pertama antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Senin (9/12/2019), di Paris, Perancis, memang menunjukkan perkembangan positif. Akan tetapi, tidak ada hasil atau solusi konkret yang akan bisa menghentikan konflik selamanya.
Dialog selama delapan jam di Istana Elysee ini dimediasi oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Dalam pernyataan bersama keempat pihak ini disebutkan bahwa mereka menyepakati gencatan senjata sepenuhnya sebelum tahun 2019 berakhir.
Langkah itu akan dilanjutkan dengan penarikan pasukan dan perlucutan senjata di wilayah-wilayah konflik. Proses penarikan pasukan dan perlucutan senjata ini akan dilakukan mulai Maret 2020.
Bagi Putin, hasil pertemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya awal mengurangi ketegangan di Ukraina timur. Namun, bagi Zelensky, hasil pertemuan seperti itu tidak memuaskan. Ia mengakui, banyak pertanyaan dan persoalan yang sudah diselesaikan, dan ini sudah kemajuan yang lumayan untuk pertemuan pertama. ”Tetapi sejujurnya, saya ingin segera menyelesaikan masalah-masalah yang lebih besar dan utama belum selesai,” kata Zelensky.
Sedikitnya 14.000 orang tewas dan satu juta warga terpaksa mengungsi sejak pecah konflik antara pasukan Ukraina dan kelompok milisi pro-Rusia di Ukraina timur yang memperjuangkan kemerdekaan pada 2014. Kelompok bersenjata menguasai wilayah Donetsk dan Lugansk segera setelah Rusia mencaplok Semenanjung Crimea. Namun, isu Crimea ini tidak dibahas dalam pertemuan bilateral ini.
Selain gencatan senjata, Zelensky juga menyebutkan kesepakatan lain, yakni kesepakatan baru lagi terkait pertukaran tahanan pada akhir tahun ini. Selama ini, Ukraina dan Rusia sudah beberapa kali melakukan pertukaran tahanan. Terakhir kali pertukaran tahanan itu dilakukan pada September lalu. Kali ini, seluruh tahanan akan dikembalikan ke masing-masing negaranya.
”Saya ingin semuanya kembali ke rumah mereka masing-masing untuk bisa menikmati liburan Tahun Baru dengan keluarga,” kata Zelenskiy.
Putin membenarkan hasil pertemuan yang belum menyelesaikan masalah-masalah pelik, tetapi setidaknya prosesnya sudah menuju ke arah yang benar. Ia menegaskan sama seperti Ukraina, Rusia juga ingin menghentikan konflik Ukraina timur sesegera mungkin.
Pertemuan lanjutan
Untuk memantau perkembangan hasil kesepakatan ini, Macron menegaskan, akan ada pertemuan lagi empat bulan mendatang. Selama empat bulan mendatang itu pula, keempat pihak akan mengupayakan pelaksanaan pemilihan lokal di Donbass.
Namun, belum ada penjelasan mengenai jadwal dan teknis pelaksanaan lainnya karena, menurut Macron, masih ada sejumlah hal yang diperdebatkan. ”Yang jelas, kami sudah sepakat pada isu gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan evolusi politik. Hasil kesepakatan ini akan ditindaklanjuti di tingkat menteri,” kata Macron.
Di akhir konferensi pers, Zelenskiy memberikan informasi tambahan bahwa dirinya dan Putin mendiskusikan kemungkinan kesepakatan yang akan memungkinkan aliran gas alam Rusia tetap bisa melewati wilayah Ukraina.