UEA Sewa Perusahaan Lobi di AS untuk Menekan Turki
UEA telah menggunakan 20 perusahaan lobi di AS untuk mendukung kebijakan UEA dalam pertarungan geopolitik di Timur Tengah melawan poros Turki-Qatar dan poros Iran. UEA sedikitnya telah mengucurkan dana 20 juta dollar AS.
Oleh
Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir
·3 menit baca
KAIRO, KOMPAS -- Pertarungan geopolitik di Timur Tengah antara poros Turki-Qatar dan poros Arab Saudi, Mesir, serta Uni Emirat Arab semakin sengit hingga merambah ke Amerika Serikat. Media Turki menuduh UEA berada di balik dukungan Kongres AS atas rancangan undang-undang yang menjatuhkan sanksi kepada Turki.
Bocoran berita lewat surel yang dilansir kantor berita Turki, Anadolu, Selasa (17/12/2019), mengungkapkan, UEA kini menyewa perusahaan lobi AS, Akin Gump, untuk melobi para anggota DPR dan senator AS agar menginisiasi dan mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) yang menjatuhkan sanksi kepada Turki.
Sanksi AS tersebut terkait langkah Ankara membeli sistem antiserangan rudal canggih S-400 dari Rusia dan keterlibatan Turki dalam pembantaian rakyat Armenia.
Seperti diketahui, Komite Luar Negeri Senat AS pekan lalu menyetujui RUU yang memberi sanksi terhadap Turki terkait pembelian sistem antiserangan rudal canggih S-400 dari Rusia itu. Pada 29 Oktober lalu, Senat AS juga mengadopsi RUU yang menyatakan pembantaian rakyat Armenia oleh pasukan Turki pada tahun 1910 dan 1920, yang menelan korban 1,5 juta orang tewas.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan langsung berang dengan keluarnya dua RUU di Senat AS tersebut. Hari Minggu (15/12), ia mengancam akan menutup dua pangkalan militer AS di Turki, yaitu di Incirlik dan Kurecik, jika Presiden AS Donald Trump mengesahkan dua RUU itu.
Dua pangkalan militer AS di Turki tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi AS. Keduanya menjadi pusat aktivitas militer dan pusat pemantauan AS untuk kawasan Rusia, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Laut Tengah. Bahkan, disinyalir kamp militer AS di Incirlik menjadi tempat penyimpanan 50 bom nuklir milik AS.
AS terakhir ini juga menggunakan pangkalan militer Incirlik dan Kurecik untuk perang melawan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) di Timur Tengah ataupun di Afrika Utara dan Afrika Timur.
Perusahaan lobi Akin Gump yang bermarkas di Washington DC dilaporkan pada 7 November lalu mengirim surel kepada para senator dan anggota DPR AS untuk meminta mereka mendukung diterbitkannya RUU yang memberi sanksi kepada Turki.
20 perusahaan lobi
Laporan berjudul ”Lobi UEA dan Kemenangan UEA di AS” yang dipublikasikan pada pertengahan Oktober lalu mengungkapkan, UEA telah menggunakan 20 perusahaan lobi di AS untuk mendukung kebijakan UEA dalam pertarungan geopolitik di Timur Tengah melawan poros Turki-Qatar dan poros Iran. UEA sedikitnya telah mengucurkan dana 20 juta dollar AS kepada 20 perusahaan lobi AS itu.
UEA sedikitnya telah mengucurkan dana 20 juta dollar AS kepada 20 perusahaan lobi AS.
Tercatat ada 3.168 aktivitas politik yang dilakukan perusahaan-perusahaan lobi AS untuk UEA. Perusahaan-perusahaan lobi AS itu telah menjalin komunikasi dengan lebih dari 200 kantor anggota Kongres AS serta 18 perusahaan media dan riset di AS.
Aksi lobi besar-besaran UEA di AS itu berandil besar atas keberhasilan UEA menciptakan kebijakan luar negeri AS yang menguntungkan kubu Arab Saudi-UEA. Kebijakan luar negeri AS itu misalnya mulusnya penjualan senjata ke UEA dan Arab Saudi tanpa tentangan dari Kongres AS. Selain itu, rendahnya protes dari AS atas perang di Yaman yang membawa jatuh banyak korban warga sipil serta semakin kuatnya permusuhan AS terhadap Iran.
Pada periode 2014-2016, UEA mengucurkan dana 14,2 juta dollar AS kepada perusahaan-perusahaan lobi di AS. Berkat jasa perusahaan-perusahaan lobi AS itu, UEA dengan mudah mendapat kontrak pembelian 80 pesawat tempur F-16 dan sistem antiserangan rudal THAAD pada tahun 2017.
UEA juga terlibat kontrak dengan perusahaan lobi Camstoll Group senilai 6,5 juta dollar AS dan kontrak dengan perusahaan lobi Harbour Group senilai 4,5 juta dollar AS. UEA memberi misi khusus kepada Camstoll Group untuk melawan Qatar dan gerakan-gerakan Islam politik, khususnya Ikhwanul Muslimin (IM).
Dalam bocoran surel yang dilansir kantor berita Anadolu terkuak, Dubes UEA untuk AS Yousef al-Otaiba memainkan peran besar dalam menjalin komunikasi dan mengucurkan dana UEA kepada perusahaan-perusahaan lobi di AS.