PM Morrison Minta Maaf Berlibur Saat Bencana Melanda Negaranya
Sebelumnya, kantor Perdana Menteri bungkam mengenai tempat liburan Morrison. "Ketiadaan" perdana menteri mendulang kritik selama berhari-hari, terutama di media sosial dan dari anggota parlemen dari oposisi Partai Buruh.
Oleh
Harry Bhaskara, dari Brisbane, Australia
·4 menit baca
BRISBANE, KOMPAS -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta maaf kepada rakyat Australia Jumat (20/12/2019), karena merahasiakan liburannya ke Hawaii saat Australia tengah dilanda kebakaran hutan berbulan-bulan. Permintaan maaf itu disampaikan secara tertulis sebelum ia menelepon Radio 2GB di Sydney untuk wawancara.
Morrison juga mengambil keputusan untuk pulang dua hari lebih cepat dari rencananya berlibur seminggu menyusul kematian dua relawan muda pemadam kebakaran di Sydney. Seperti Morrison, kedua relawan itu mempunyai anak masih kecil. Morrison dijadwalkan tiba di Australia, Sabtu ini.
"Saya sangat menyesal telah menyakiti banyak warga Australia yang terdampak kebakaran hutan dengan mengambil libur bersama keluarga,” kata Morrison melalui keterangan tertulis. Ia juga menyampaikan belasungkawa dan simpati pada dua relawan yang tewas, yaitu Andrew O’Dwyer (36) dan Geoffrey Keaton (32).
Setelah dihujani permintaan masyarakat yang ingin memberikan donasi bagi kedua relawan itu, Dinas Kebakaran Pedalaman (RFS) membuka kotak dana bagi keduanya.
Sebelumnya, kantor Perdana Menteri bungkam mengenai tempat liburan Morrison. "Ketiadaan" perdana menteri mendulang kritik selama berhari-hari, terutama di media sosial dan dari anggota parlemen dari oposisi Partai Buruh. Mereka mempertanyakan kepemimpinan Morrison dan kemampuannya mempertimbangkan sesuatu sebelum bertindak.
Senin (16/12/2019), kantor PM hanya mengumumkan bahwa Morrison "akan cuti singkat selama beberapa hari". Ketika wartawan bertanya ke kantor Wakil PM Michael McCormack apakah ia menjadi pejabat Perdana Menteri selama Morrison pergi, mereka diminta menghubungi kantor PM. Saat wartawan mengonfirmasi ke kantor PM, apakah Morrison betul pergi ke Hawaii, mereka diberitahu bahwa itu tidak benar.
Kepada Radio 2GB, Jumat pagi, Morrison mengatakan, ia memberitahu pemimpin oposisi Anthony “Albo” Albanese hari Senin bahwa ia mengambil cuti. Albo tak berkomentar banyak soal liburan Morrison. Ia mengunjungi para relawan pemadam kebakaran dan menyiapkan sarapan bagi mereka.
Menjawab pertanyaan media, Albo mengatakan, hal itu urusan perdana menteri sendiri. "Itu keputusannya sendiri. Itu pertimbangannya sendiri kalau mau pergi berlibur. Menurut saya, hal itu hanya kurang informasi dan transparansi saja. Tetapi, saya mau bicara soal apa yang diperlukan para pemadam kebakaran, bukan tentang liburan Scott Morrison,” ujarnya, seperti dikutip laman news.com.au.
Editor politik media ABC, Andrew Probyn, menulis bahwa sang ahli pemasaran baru saja me-recall produknya, “brand Scott Morrison telanjur rusak”, merujuk pada Morrison yang juga mantan Direktur Turisme Australia.
Tony Wright menulis di Sydney Morning Herald bahwa Morrison harus belajar dari pemimpin-pemimpin lalu. “Tidak ada perdana menteri sejak Harold Holt lebih dari setengah abad lalu yang meninggalkan negeri dalam keadaan darurat,” tulisnya, merujuk perdana menteri tahun 1966-1967 itu.
Sang ahli pemasaran baru saja me-recall produknya, “brand Scott Morrison telanjur rusak".
Sautu waktu, lanjut Wright, Holt sedang berlibur ke Selandia Baru dan ketika kebakaran hutan terjadi di Tasmania pada bulan Februari 1967, ia langsung terbang ke sana untuk menghibur para penyintas. "Saya harus datang dan melihat sendiri,” tutur Holt ketika itu, seperti dikutip Wright.
Peran mantan PM
Mantan PM Tony Abbott sendiri turun tangan menjinakkan api bersama para relawan di kawasan dekat Sydney. Ia telah bertahun-tahun menjadi anggota relawan pemadam kebakaran Davidson, New South Wales (NSW).
Meskipun beranggotakan relawan, organisasi relawan pemadam kebakaran Australia dikenal sebagai organisasi yang sangat profesional, disiplin, dan rapi. Sebagian besar anggotanya terdiri dari warga biasa, seperti pengusaha kecil, karyawan, atau profesional berbagai bidang. Mereka sering harus meninggalkan pekerjaan masing-masing bila ada bencana, terkadang sampai berminggu-minggu.
Albo, pemimpin oposisi, telah mengusulkan untuk memikirkan semacam kompensasi bagi para relawan karena banyak dari mereka tak masuk kerja saat terjadi kebakaran.
Kebakaran hutan di Gospers Mountain, sekitar 300 kilometer di utara Sydney, yang berawal dari satu titik api bulan Oktober lalu, kini telah membakar kawasan seluas 444.000 hektar atau sekitar tujuh kali luas Singapura.
Melbourne, ibu kota Negara Bagian Victoria yang berada di selatan Sydney, diselimuti asap yang bertiup dari NSW. Temperatur di Melbourne mencapai 43,5 derajat Celsius pada Jumat, sedangkan Horsham di sebelah barat Victoria, dan Hopetoun, kota kecil 400 kilometer barat laut Melbourne, mencatat 47,9 derajat Celsius. Dengan demikian, rekor tertinggi temperatur 46,6 derajat Celsius pada 1976 di Victoria sudah terpecahkan.
Di Negara Bagian Australia Selatan, api yang membakar Cudlee Creek mengancam rumah-rumah di Adelaide Hills. Beberapa ruas jalan, termasuk jalan raya ditutup setidaknya sampai hari Senin (23/12). Satu orang tewas karena kecelakaan, dan satu orang lagi dinyatakan hilang di Cudlee Creek. Empat titik api besar lain masih belum terpadamkan.