BRISBANE, KOMPAS— Sehari sesudah Negara Bagian New South Wales menyatakan keadaan darurat akibat kebakaran hutan, giliran Negara Bagian Victoria, Jumat (3/1/2020), menyatakan status bencana.
Kebakaran hutan telah melanda nyaris semua negara bagian Australia sejak September 2019. Dalam bulan-bulan terakhir, New South Wales dan Victoria terdampak paling parah. News.com.au melaporkan, Jumat, sekitar 500 juta binatang diperkirakan tewas sejak September.
Sydney Morning Herald melaporkan, Jumat, luas hutan yang terbakar mencapai
lebih dari 800.000 hektar. Kebakaran itu juga menyebabkan 2 orang tewas dan 28 orang hilang.
”Kita tahu secara kasar apa yang terjadi, tetapi api bergerak begitu liar seolah semaunya sendiri. Itulah sebabnya Victoria mengumumkan status bencana dan New South Wales status darurat karena kita mau supaya semua orang keluar,” kata Andy Gillham dari tim penyelia kecelakaan di Gippsland, Victoria, pada Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Mengutip cerita korban kebakaran, Gillham mengatakan, api tidak datang hanya dari satu jurusan, tetapi dari segala jurusan. Hal yang sama diutarakan oleh Komisioner Dinas Kebakaran Pedalaman (RFS) New South Wales Shane Fitzsimmons.
”Perangai api menafikan prediksi manusia dan komputer. Api itu bergerak senantiasa dalam skenario terburuk dan ini jarang terjadi,” kata Fitzsimmons seperti dikutip ABC. RFS memprediksi kebakaran hutan pada Sabtu (4/1) akan lebih buruk dari tanggal 1 Januari.
Evakuasi
Untuk mendukung upaya penyelamatan, militer Australia mulai mengevakuasi warga yang terjebak di kota Mallacoota, sebuah kota pantai di Victoria. Setidaknya ada 4.000 warga dan turis berlindung di wilayah pantai.
Untuk mengevakuasi mereka, militer mengirim kapal perang HMAS Choules. Pesawat militer juga dikerahkan untuk mengirimkan pasokan bantuan ke daerah-daerah terpencil.
Para pengungsi yang menunggu untuk naik ke kapal menggambarkan asap dan bara api beterbangan di mana-mana ketika kebakaran hutan kian mengganas.
”Ini adalah penantian yang menakutkan,” kata Dani Barmeister kepada Channel Nine.
Komandan HMAS Choules Scott Houlihan mengatakan, 963 orang telah mendaftar untuk evakuasi melalui laut dan lebih banyak telah diterbangkan ke tempat yang aman.
Menteri Utama Victoria Daniel Andrews mengatakan, telepon satelit kini telah dikirim ke sejumlah wilayah bersama dengan persediaan air dan perlengkapan kedaruratan.
Andrews mengatakan, bencana di negara bagian itu memungkinkan pemerintah lokal meminta evakuasi. ”Jika kamu bisa pergi, kamu harus pergi,” katanya.
Di wilayah Australia Selatan, petugas kebakaran mengatakan, kondisi cuaca memprihatinkan karena api masih berkobar atau menyisakan bara yang sewaktu-waktu dapat kembali menyala. ”Sumber penyalaan sudah ada di sana,” kata Kepala Petugas Pemadam Kebakaran Negara Mark Jones. ”Ada jutaan bunga api di luar sana.”
Terburuk
Kebakaran hutan di Australia ini merupakan yang terburuk dalam sejarah negeri itu.
Setidaknya, sekitar 5 juta hektar lahan telah terbakar, menyebabkan 19 orang tewas dan lebih dari 1.400 rumah hancur.
Minggu ini, setidaknya 448 rumah telah hancur di pantai selatan New South Wales dan puluhan lainnya terbakar di Victoria. Kebakaran juga terjadi di Australia Barat dan Tasmania.(AP/AFP/JOS)