Biaya pemulihan dampak kebakaran hutan mengancam janji kampanye Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Oleh
Harry Bhaskara dari Brisbane, Australia
·3 menit baca
BRISBANE, KOMPAS— Biaya yang harus dikeluarkan untuk pemulihan dari dampak kebakaran hutan mengancam janji kampanye Perdana Menteri Scott Morrison, yaitu untuk membuat APBN surplus pada tahun finansial yang berakhir 30 Juni 2020.
”Surplus tidak lagi menjadi perhatian utama. Yang penting perhatian pada jatuhnya korban jiwa dan membayar semua kebutuhan yang diperlukan,” ujar Morrison, Senin (6/1/2020), seperti dikutip Sydney Morning Herald. Pernyataan itu diberikan setelah ia mengumumkan pengucuran dana 2 miliar dollar Australia selama dua tahun ke depan untuk membiayai kerugian akibat kebakaran hutan. Dana ini di luar dari dana yang tersedia untuk korban bencana.
Pada awal April 2019, atau sebulan sebelum pemilu, pemerintahan Morrison menjanjikan surplus 7,21 miliar dollar Australia atau sekitar Rp 69 triliun, pertama kali dalam sepuluh tahun. Angka itu diturunkan ke 5 miliar dollar Australia pada Desember lalu.
Kebakaran hutan yang berlangsung nyaris sepanjang 2019 di seluruh Australia telah menuai debat nasional dan mempertajam pertentangan antara apa yang dilaporkan di media dan pendapat para ilmuwan.
Sebab, kebakaran adalah kekeringan dan menumpuknya bahan yang mudah terbakar.
Anggota parlemen dari Partai Liberal, Craig Kelly, mewakili pendapat ilmuwan dalam debat dengan pewawancara ITV, Piers Morgan. ”Sebab, kebakaran adalah kekeringan dan menumpuknya bahan yang mudah terbakar (fuel),” ujar Kelly, seperti dikutip Australian Broadcasting Corporation (ABC), merujuk pada daun kering, dahan kering, kulit kayu kering, dan getah pohon yang mudah terbakar dalam program Good Morning Britain, Selasa (7/1) pagi.
Politisi membajak debat ini, imbuhnya, mengeksploitasi tragedi ini dengan menyalahkan pemerintah yang tidak berhasil mengurangi emisi karbon. Sebaliknya, Morgan mengatakan, perubahan iklim dan pemanasan global benar terjadi dan kebakaran hutan di Australia menunjukkan tingkat keparahannya. ”Sangat memalukan jika politisi senior Australia mengatakan kedua hal itu tak berhubungan,” kata Morgan, seperti dikutip ABC.
Pemimpin oposisi Anthony Albanese mengatakan, wawancara itu mengecewakan bukan hanya karena Kelly tetap menyuarakan pendapat itu, melainkan karena orang jadi tahu bahwa dia termasuk di antara orang-orang yang mencegah diambilnya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim.
Menteri Penanganan Kedaruratan David Littleproud mengatakan, pendapat Kelly tak mewakili pendapat pemerintah. Kebakaran hutan telah menekan pemerintahan Morrison yang dikenal kurang antusias terhadap isu perubahan iklim.
Tidak terkait
Peneliti kebakaran hutan yang disegani, David Packham, mengatakan, tidak ada hubungan antara kebakaran hutan dan perubahan iklim. ”Jika ada pemanasan global, pemanasan itu sangat lambat dan sangat kecil sehingga kebakaran hutan terjadi karena bahan yang mudah terbakar,” kata mantan peneliti dari Universitas Monash itu pada Australian Associated Press (AAP) dalam wawancara bulan lalu.
Packman mengatakan, fuel yang sudah menumpuk, termasuk yang terbesar sejak benua ini didiami manusia dan metode yang dipakai orang Aborigin dalam mencegah kebakaran hutan perlu dipraktikkan. ”Selama 10 tahun sampai 20 tahun terakhir tidak ada kemauan untuk mengadopsi metode orang Aborigin seperti yang mereka praktikan selama 30.000 tahun,” ujarnya seperti dikutip AAP.
”Di Benua Australia diperlukan kebakaran untuk menjaga agar hutan tetap sehat dan safe,” ujarnya merujuk Negara Bagian Australia Barat yang selama berpuluh tahun berhasil mengurangi fuel dengan sengaja membakar 20 persen dari luas hutan setiap tahun. Packham menganjurkan agar semua politisasi isu ini dihentikan dan para pemimpin mengambil tindakan berdasarkan sains.