Perhatian Pasar Juga Tertuju pada Negosiasi AS-China
Sejumlah indeks saham di pasar global berbalik menguat, sementara harga minyak dan komoditas emas turun, Selasa (7/1/2020). Kekhawatiran investor akan konflik Timteng mereda sekalipun sentimen atas hal itu tidak hilang.
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·2 menit baca
LONDON, SELASA — Sejumlah indeks saham di pasar global berbalik menguat, sementara harga minyak dan komoditas emas turun, Selasa (7/1/2020). Kekhawatiran investor akan konflik Timur Tengah mereda sekalipun sentimen terhadap hal itu tidak sepenuhnya hilang.
Perhatian investor beralih pada prospek ekonomi global tahun ini dan kemungkinan penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-China pada 15 Januari.
Pasar saham Wall Street berbalik arah dari penurunan dan ditutup menanjak pada akhir perdagangan awal pekan ini. Para pelaku pasar merespons positif data sektor jasa yang kuat dari AS, Eropa, dan Inggris. Data itu menumbuhkan harapan bahwa perlambatan pertumbuhan di seluruh dunia tahun ini akan berkurang.
Sejumlah bursa saham di Eropa pun bergerak positif pada awal perdagangan. Indeks saham London menanjak 0,1 persen, Paris dan Frankfurt seiring bergerak positif 0,6 persen dan 1,0 persen.
Pasar saham Asia juga menutup perdagangan Selasa dengan posisi lebih tinggi. Bursa saham Tokyo berakhir melesat 1,6 persen, Hong Kong menanjak 0,3 persen, dan Shanghai menguat 0,7 persen.
”Pasar lebih tenang pada Selasa karena kelihatannya kekhawatiran investor mereda dalam soal ketegangan antara AS dan Iran,” kata Russ Mold, direktur investasi di pialang saham AJ Bell.
”Saham-saham di Eropa dan Asia menguat. Saham-saham, seperti supermarket, rokok, dan maskapai penerbangan, naik di London,” katanya lagi.
Pengamat menilai dampak terbatas pada pasar juga didasari proyeksi kebuntuan AS-Iran setelah tewasnya Jenderal Qassem Soleimani tak memiliki dampak besar pada pertumbuhan ekonomi global.
Harga minyak pun turun setelah mencatat kenaikan berturut-turut sepanjang tujuh hari perdagangan. Harga emas juga tergelincir dari posisi tertingginya dalam kurun waktu 6,5 tahun terakhir.
Perubahan sentimen
Namun, perubahan sentimen di pasar keuangan bisa terjadi sewaktu-waktu, baik tentang kelanjutan negosiasi dagang AS-China maupun ketegangan AS-Iran.
Media South China Morning Post, misalnya, memberitakan bahwa delegasi China menjadwal ulang perjalanan mereka ke AS justru setelah Presiden Donald Trump secara sepihak mengumumkan penandatanganan kedua pihak akan digelar pada tengah bulan ini. Beijing diberitakan tetap dengan pendekatan yang terukur terkait negosiasi dagangnya dengan Washington.
Trump memperingatkan sebuah pembalasan besar jika Iran membalas dendam kepada pihak AS. Steve Chiavarone, analis di lembaga Federated Investors, mengatakan, investor akan menunggu dan melihat perkembangan selanjutnya, termasuk kemungkinan dampaknya bagi ekonomi global. (AFP)